Sejarah di Balik Nama Alawi dalam Kisah Ayahanda Sayyid Muhammad Al-Maliki

 
Sejarah di Balik Nama Alawi dalam Kisah Ayahanda Sayyid Muhammad Al-Maliki
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam silsilah nasab Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki tidak dikenal nama “Alawi”, bahkan tidak seorang pun dari kakek moyang beliau yang bernama “Alawi”, kecuali ayahanda beliau sendiri, yakni Sayyid Alawi Al-Maliki.

Konon sejarah di balik penamaan “Alawi” merupakan bisyarah (kabar gembira) dari Al-Quthb Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas, seorang habib agung dan wali besar dari Hadramaut yang pernah bermukim di Haramain. Habib Ahmad itu adalah guru para ulama di zamannya, termasuk kakek Abuya Sayyid Muhammad sendiri, yaitu Sayyid Abbas Al-Maliki.

Suatu saat, Sayyid Abbas sowan kepada Habib Ahmad untuk meminta doa dari beliau agar Allah SWT mengaruniakan kepadanya seorang anak lelaki sebagai penerus dakwahnya. Sebab, entah sudah berapa tahun Sayyid Abbas berkeluarga, tetapi belum juga dikaruniai seorang anak lelaki.

Akhirnya Habib Ahmad mengabulkan permintaan tersebut, namun dengan satu syarat, yaitu jika Allah berkenan memberinya seorang anak laki-laki, maka ia harus memberinya nama “Alawi”, sebuah nama ala masyarakat Hadramaut. Dengan tanpa ragu, saat itu Sayyid Abbas pun langsung menyetujuinya, meskipun nama itu belum pernah ada di silsilah nasab beliau.

Tak lama kemudian, setelah mendapatkan doa dari Habib Ahmad, ternyata istri Sayyid Abbas hamil. Dan ketika melahirkan, ternyata bayi yang lahir adalah seorang anak laki-laki. Maka, saat itu juga, Sayyid Abbas langsung teringat pada janjinya kepada guru, dan langsung memberinya nama “Alawi”.

Masya Allah, luar biasa dan mulia sekali keberkahan dari seorang guru dan ketawadhuan serta kepatuhan seorang murid. Keistimewaan itu terus berlanjut. Dan pada akhirnya, Sayyid Alawi juga mempunyai anak lelaki yang sangat alim dan merupakan salah satu ulama dan wali besar di zamannya, yakni Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

Sayyid Muhammad juga menjalin hubungan baik dengan para dzurriyyah Nabi dari Bani Alawi, yang salah satunya adalah Habib Umar bin Hafidz. Beliau berdua sering sekali dalam satu majelis dalam sejumlah agenda. Begitu juga diteruskan oleh putra Sayyid Muhammad, yakni Sayyid Ahmad yang juga sangat akrab dengan para dzurriyah Nabi dari Bani Alawi, khususnya dengan Habib Umar bin Hafidz.

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga para dzurriyyah Nabi Muhammad SAW, dalam limpahan rahmat dan ridho-Nya. Membimbing umat Islam dengan keteladanan yang penuh ilmu dan akhlak sebagaimana Nabi Muhammad SAW. Amin.

Kisah ini terdapat di dalam Kitab Nihayatul ‘Izzi was Syaraf karya Habib Musthofa Al-Jufri, salah satu santri ndalem Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

Semoga bermanfaat. []


Penulis: Muhammad Fuad

Editor: Hakim