Shalawat akan Mempermudah Syafaat

 
Shalawat akan Mempermudah Syafaat
Sumber Gambar: Unsplash.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.Id, Jakarta - Banyak sekali keutamaan ketika seseorang melantunkan shalawat kepada Nabi SAW. Salah satunya ialah menjadi manusia yang paling utama di sisi Nabi Muhammad SAW kelak di akhirat, doa-doanya diijabah oleh Allah SWT, dosa-dosanya terampuni, dan masih banyak lagi. Bahkan disebutkan di Al Quran Surat Al Ahzab ayat 56 bahwa:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Abul ‘Aliyah menjelaskan makna shalawat sebagai pujian Allah kepada Rasul, sebagaimana dalam hadits berikut :

صَلاَةُ اللَّهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلاَئِكَةِ

“Shalawat Allah adalah pujian-Nya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di hadapan para malaikat.” (HR. Bukhari no. 10)

Para ulama menganjurkan untuk memperbanyak bersholawat, karena tidak ada keraguan bahwa membaca sholawat adalah amal sholeh yang memiliki banyak keutamaan.

Di dalam sebuah Hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa salam bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ

“Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.”

Salah satu amalan yang dapat memperberat timbangan seseorang pada hari Kiamat adalah memperbanyak shalawat Nabi. Kaum Muslimin sangat dianjurkan memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam  di mana pun dan kapan pun.

Untuk itu, perlu kiranya memahami rahasia dan keutamaan Shalawat Nabi seperti dijelaskan Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus.

Dalam Al-Qur'an (QS. Al-A'raf 7:8-90)

وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ (٨)

8. Timbangan pada hari itu ialah kebenaran (keadilan), maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ (٩)

9. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Memperbanyak shalawat termasuk bagian dari ekpresi kecintaan terhadap Nabi Muhammad  Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Nabi pernah mengatakan, “Orang pelit itu adalah orang yang disebut namaku, tapi dia tidak mau bershalawat kepadaku.”
(HR: Ahmad)

Semoga kita semua digolongkan termasuk orang-orang mencintai dan mengikuti Nabi Muhammad SAW. Allahumma Shalli ala Muhammad.

Wallahu A'lam


Editor: Athallah