Biografi KH. Chairuman Arrahbini, Pendiri Pesantren Darul Ulum Kubu Raya

 
Biografi KH. Chairuman Arrahbini, Pendiri Pesantren Darul Ulum Kubu Raya

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Merintis Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Chairuman Arrahbini lahir pada tanggal 21 Desember tahun 1947 M, dari pasangan Syaikh Ali bin Muhammad Ar-Rahbini dan Nyai Mistin. Kyai Haji Chairuman adalah keturunan Ulama Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah. Nasab ayah beliau adalah Syekh Ali bin Muhammad bin Ali Muhammad Amin bin Athiyahn Ar-Rahbini. Mengenai nisbat Ar-Rahbini, Rahbin adalah nama sebuah kampung di dekat kota Samannud, Mesir bagian timur.

1.2 Wafat
KH. Chairuman Arrahbini wafat pada 28 Desember 2020, jenazah beliau dimakamkan di komplek Pemakaman pondok pesantren Darul Ulum, Kuala Dua, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

1.3 Riwayat Keluarga
KH. Chairuman Arrahbini menikah dengan putri kyai Jama’ali yang bernama Nyai Mashfufah, pernikahan beliau dikaruniani beberapa anak.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Sejak kecil pula kiyai Chairuman telah dilatih untuk tawadhu” dan berjiwa sosial. Ketika usia sepuluh tahun, kiyai chairuman mendapat tugas setiap hari jumat untuk menemani sang ayah membawa kerumah pengemis yang buta, sementara kiyai Chairuman kecil menuntun pengemis yang pincang. Terkadang bukan hanya menuntun, tapi memapah pengemis yang sakit.

Kiyai Chairuman kecil juga sering dilibatkan ketika pada saat-saat tertentu sang ayah membagi-bagikan makanan kepada fakir miskin. Sejak kecil juga kiyai Chairuman di latih untuk kuat dan gigih. Beliau sering di ajak sang ayah dan di beri tugas untuk membantu membawa barang-barang baik ketika berbelanja ke pasar maupun ketika berpergian.

 Adapun pendidikan formal, beliau memulai dengan belajar di Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar di kampung halaman, yaitu Madrasah Khoiruddin Gondanglegi dan Sekolah Rakyat Mercoyo Gondanglegi. Pendidikan dasar itu selesai pada tahun 1963 M. Kemudian beliau masuk Madrasah Muallimin NU Gondanglegi. Ketika itu kepala Madrasahnya kiyai Mastur.

Beliau pernah nyantri kepada KH. Hasyim Asy’ari di Tebu Ireng Jombang. Beliau terkenal sangat disiplin, semua guru hormat dan segan kepada beliau. Maka satu lagi kiyai Chairuman mendapatkan pendidik yang berkualitas. Setelah masuk ke Madrasah Muallimin NU itu, baru masuk enam bulan dikelas satu, dewan guru menaikannya ke kelas dua.

Selama belajar di Madrasah Muallimin NU itu, kiyai Chairuman muda aktif di berbagai kegiatan, bahkan dalam setiap jenis kegiatan beliau selalu berada di garda depan. Selain belajar kepada ayahndanya dan kyai Mastur Amin serta guru-guru di Madrasah Muallimin, kiyai Chairuman muda juga belajar kepada ulama lain, yaitu di malam hari beliau bertaffaquhfiddin (belajar ilmu agama) kepada guru yang umumnya adalah alumni Pondok Pesantren Tebuireng, diantaranya adalah kyai Nizar Mushlih, kyai Zarkasyi Mushlih, kyai Hasan Basri, kyai Abdul Kirom, kyai Abdurahman, kyai Ahmad Shodiq, kyai Abdul Fattah, kyai Ishaq dan kyai Ghufron Sholeh. Kepada beliau-beliau itu kyai Chairuman muda belajar ilmu Nahnu, Shorof, Hadis, Fiqih, Tafasie, Ilmu Tafsir, Mustholahul Hadits, dan lain-lain.

Kiyai Chairuman menyelesaikan pendidikan Madrasah Muallimin NU hingga lulus pada tahun 1968 M, tidak lama kemudian beliau menikah dengan putri kiyai Jama’ali yang bernama Mashfufah itu. Namun, pernikahan itu masih sirri, yakni belum di umumkan dengan resepsi. Akad nikah itu dilaksanakan bersamaan dengan pernikahan adik beliau yang bernama Nyai Maryam Gondanglegi.

Lima belas hari setelah akad nikah, keduanya kembali melanjutkan pendidikan. Kiyai Chairuman mondok di Pondok Pesantren Darun Nasyi’in, Lawang Malang, sedangkan Nyai Mashfufah muda mondok di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang yang diasuh oleh kyai Musta’in Romli. Di Pondok Pesantren Darun Nasyi’in Lawang, kyai Chairuman muda belajar kepada pengasuhnya, yaitu Habib Muhammad Ba’abud, seorang Habib yang sangat disegani oleh kalangan Habaib dan ulama Jawa Timur.

Beliau juga kenal baik dengan Syaikh Ali Ar-Rahbini. Dibawah pengawasan beliau, kiyai Chairuman muda juga belajar pada para ustadz yang lain di Pondok itu, khususnya Habib Ali Ba’abud dan Habib Abdurrahman Ba’bud, putra-putra Habib Muhammad Ba’abud sendiri. Kepada mereka kiyai Chairuman muda belajar Fiqih, ilmu bahasa Arab, Tsir dan Ilmu Tafsir. Kiyai Chairuman tidak memiliki peluang banyak untuk belajar di Darun Nasyiin, karena belum setahun belajar di situ, beliau harus boyong karena ayah beliau meninggal dunia, tahun 1968 M.

2.2 Guru-Guru Beliau
Guru-guru beliau saat menuntut ilmu di antaranya:

  1. Syaikh Ali bin Muhammad Ar-Rahbini
  2. Kiyai Mastur
  3. KH. Hasyim Asy’ari pesantren Tebu Ireng
  4. Kiyai Nizar Mushlih
  5. Kyai Zarkasyi Mushlih
  6. Kyai Hasan Basri
  7. Kyai Abdul Kirom
  8. Kyai Abdurahman
  9. Kyai Ahmad Shodiq
  10. Kyai Abdul Fattah
  11. Kyai Ishaq 
  12. Kyai Ghufron Sholeh
  13. Habib Muhammad Ba’abud

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Darul Ulum didirikan pada 10 Muharram 1933 atau bertepatan dengan 21 Desember 1977, Pondok Pesantren didirikan oleh
Kiyai Chairuman yang dilatar belakangi gagasan untuk menciptakan masyarakat madani yang beriman, bertaqwa, berilmu, cerdas dan berakhlakul karimah di Kabupaten Kubu Raya. Dari sini jelas bahwasannya gagasan utama mendirikan Pondok Pesantren ini ialah agar berkembangnya Pendidikan Agama Islam di Kubu Raya yang pada masa itu masih sangat minim.

Pembangunan Pondok Pesantren Darul Ulum ini diawali dengan sebuah Masjid dan asrama yang berfungsi sebagai tempat ibadah dan aktivitas belajar para santri. Tidak bisa dipungkiri bahwasannya Pesantren Darul Ulum sebagai suatu lembaga Pendidikan Keagamaan mampu memberikan pengaruh positifnya bagi masyarakat di Kalimantan Barat, dilihat dari tingginya animo masyarakat menempatkan putra putrinya untuk menimba ilmu di Pesantren tersebut.

Bahkan tidak hanya dari sekitar daerah Kubu Raya saja, dari luar daerahpun ada banyak para orang tua yang menitipkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di pesantren itu. Pondok Pesantren Darul Ulum menjadi salah satu pusat dakwah di Kalimantan Barat. Lokasi Pondok Pesantren Darul Ulum terletak di Jalan Kuala Dua Supadio Sei Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lokasi Pondok Pesantren Darul Ulum Kubu Raya memiliki luas lahan 161.120 m2.

3. Penerus Beliau

3.1 Anak Beliau
KH. Nurul Mawalid bin KH Chairuman bin Syeikh Ar-Rahbini

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

KH. Chairuman Arrahbini beliau adalah ulama kharismatik, dakwah beliau di Kubu Raya sangat diterima oleh masyarakat disana yang mengayomi semua kalangan. KH. Chairuman Arrahbini selain mengajar dengan santri, beliau juga mengajar dan berdakwah di luar pesantren. Kesibukannya di luar pesantren beliau mengisi pengajian di masjid-masjid, pengajian kitab di majelis taklim. Beliau selalu hadir memberi solusi setiap masalah masyarakat, khususnya di Kalimantan Barat

4.2 Karier Beliau
1. Karier Organisasi

Diluar kegiatan belajar, kyai Chairuman muda juga aktif mengikuti organisasi pelajar dan kepemudaan, seperti KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), Gerakan Pemuda Anshor dan Banser. Beliau bahkan aktif di Pramuka dan berkali-kali mengikuti jelajah ke berbagai tempat. Selama menempuh pendidikan di Madrasah Muallimin itu, kiyai Chairuman muda mendapatkan banyak pengalaman dalam hal, khususnya kepemimpinan, pengalaman-pengalaman itu kemudian menjadi bekal penting beliau didalam berinteraksi dengan umat, memimpin umat dan memberikan pelayanan kepada umat.

Selama kyai Chairuman muda belajar di Madrasah Muallimin, Madrasah itu di pimpin oleh kyai Mastur kemudian dipimpin oleh kyai Jama’ali. Selain memimpin Madrasah Muallimin, kyai Jama’ali juga menjadi ketua MWC (Majelis Wakil Cabang) NU Kecamatan Gondanglegi. Beliau memiliki seorang
putri bernama Mashfufah, belajar di Madrasah Muallimin juga dan satu kelas lebih tinggi dari kyai Chairuman.
2. Karier dalam Profesional

  1. Pengasuh pesantren Darul Ulum
  2. Anggota DPRD Propinsi Kalimantan Barat 4 Periode

5. Referensi

https://stitdarkkr.id

 

 

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya