Biografi KH. Muhtadi Temanggung

 
Biografi KH. Muhtadi Temanggung

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru Beliau

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Mendirikan Madrasah
3.2  Pengajian Bukhoren

4.    Karomah
5.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
Kyai Muhtadi lahir sekitar 1933 di Grogal, Kutoanyar, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Beliau merupakan putra dari Bapak Surodikromo.

1.2 Riwayat Keluarga
Kyai Muhtadi menikah dengan seorang putri tokoh masyarakat di Bentisan Sukomarto Jumo masih tetangga kecamatan di Temanggung​.

1.3 Wafat
Kyai Muhtadi wafat pada usia 77 tahun pada tahun 2010. Dimakamkan di Bentisan Sukomarto Jumo Temanggung

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Kyai Muhtadi kecil mengaji di desanya, setelah masa remaja mulai masuk ke Pesantren. Beliau pernah nyantri di Senori, juga di Pacul Gowang, dan paling lama di pesantren Kalipahing Temanggung. Di Pesantren Kalipahing yang diasuh Kyai ilyas ini, bahkan setelah menikah masih mondok lagi, karena sebagai santri senior juga harus mengajar.

2.2 Guru Beliau
Kyai ilyas

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Mendirikan Madrasah
Setelah menikah, beliau tinggal di tempat mertuanya dan bersama masyarakat mulai merintis pengajian di rumahnya, sekitar 1960-an beliau merintis Madrasah Diniyah dan dilanjutkan menjadi Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang semula menempati rumahnya dan rumah penduduk. Respons masyarakat ternyata sangat positif dan akhirnya MWB ditingkatkan menjadi Madrasah Ibtidaiyah Sukomarto.

3.2 Pengajian Bukhoren
Bagi Kyai Muhtadi belajar itu tidak mengenal batas. Maka diadakan pengajian selapanan di berbagai tempat, di Desa Karangtejo tetangga desa, di Desa Kalipang Gondang Wayang Kedu, juga mengajar di Kerokan Kedu, di samping di tempat kelahiran.

Ada Majelis taklim yang diikuti khusus oleh para ustadz dan Kyai se-Kecamatan Jumo. Pada suatu saat terjadi paceklik dan banyak hama tanaman pertanian. Sehingga para petani mengalami kurang makanan. Keprihatinan ini memunculkan inisiatif para Kyai mengadakan pengajian khusus.

Hasil konsultasi dengan para Kyai sepuh, konon pernah sowan kepada Kyai Siraj Payaman dan Kyai Ilyas harus mengadakan pengajian kitab Sohih Bukhori. Maka semua Kyai dari seluruh Desa dan Kecamatan berembuk seperti KH. Tohan, KH. Mahudi Soleh dan lain-lain, dan jadilah pengajian kitab Sohih Bukhori yang kemudian dikenal sebagai pengajian Bukhoren.

Setiap Ahad Pahing harus khatam seluruh kitab Sohih Bukhori, dan setelah itu ada mauidzah yang mengupas beberapa hadits dari kitab tersebut. Pengajian ini sangat banyak Kyai datang dari berbagai desa dan kampung di Kecamatan Jumo. Dan tampaknya dari jamaah ini juga, muncul ide untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah Ma'arif yang kini berkembang baik di Desa Padureso, Jumo, Temanggung.

4. Karomah
Pawang udan atau pawang hujan, begitulah sebutan masyarakat yang melekat pada masa sepuhnya Kyai Muhtadi Temanggung. Ceritanya pada masa Orde Baru, terjadi persaingan luar biasa antar partai dengan partai pendukung pemerintah.

Pada masa kampanye, partainya mendapat giliran kampanye pada musim hujan di lapangan kecamatan. Maka suara-suara mengejek pun terdengar sangat santer. Syukurlah, lapangan bola kecamatan itu penuh dengan pengunjung kampanye.

Benar saja, karena musim hujan maka langit mendung, gelap mengitari langit sebentar akan hujan. Namun, pengunjung tetap tidak bergeming di lapangan sampai selesal. Syukurlah, saat kampanye berlangsung aman, meski langit gelap mendung. Setelah acara selesai, hujan turun dengan lebatnya.

Sejak itu Kyai Muhtadi mendapat tambahan predikat sebagal Kyai 'pawang hujan', dan banyak orang datang meminta tolong untuk mendoakan suatu hajatan, bahkan sampai luar kabupaten. Pernah juga sampai pelabuhan Tanjung Mas Semarang ada perusahaan meminta Kyai Muhtadi datang karena musim hujan dan akan menurunkan gula.

5. Referensi
NU Jateng / jateng.nu.or.id

 

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya