Info Harian Laduni: 14 Desember 2023

 
Info Harian Laduni: 14 Desember 2023

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Kamis, 14 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Lahir KH. Noor Ahmad Jepara dan Hari Wafat KH. Hasan Thuba.

KH. Noor Ahmad Jepara
KH. Noor Ahmad lahir pada hari Kamis Kliwon, 14 Desember 1932 M/19 Rajab 1351 H, di Robayan, Jepara. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Shiddiq bin Saryani dan Nyai Hj. Sawinah.

Kyai Noor Ahmad memulai pendidikannya dengan belajar di madrasah yang ada di kampung halamannya. Setelah selesai, beliau melanjutkan dengan belajar di Madrasah Tsanawiyah Tasywiq Al-Thullab Salafiyah (TBS) Kudus.

Ketika duduk di bangku Madrasah TBS, Kyai Noor Ahmad menekuni Ilmu Falak. Beliau belajar ilmu Falak menggunakan kitab Falak karangan KH. Mawardi Solo. Pada masa itu, beliau menyalin kitab tersebut dengan tinta tutul yang digunakan santri zaman dahulu untuk memberi makna kitab kuning.

Keistimewaan cara belajar Kyai Noor Ahmad kepada Mbah Toor (sapaan akrap KH. Turaichan Adjhuri asy-Syarofi) adalah, beliau belajar langsung tanpa memakai kitab panduan.

Setelah menamatkan pendidikannya di Kudus, Kyai Noor Ahmad remaja kemudian berkelana ke pesantren-pesantren lain di Jawa. Di antara pesantren yang pernah disinggahi ialah Pesantren Tebuireng JombangPesantren LangitanPesantren Lasem dan Pesantren Salatiga.

Setelah sekian lama belajar kepada KH. Turaichan, Kyai Noor Ahmad pun muncul sebagai salah satu ulama ahli Falak di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Awalnya, KH. Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi, sebagai ketua Markaz penanggalan Jawa Tengah, diminta untuk menjadi anggota Lajnah Falakiyah di PBNU dari perwakilan Jawa Tengah. Akan tetapi beliau tidak berkenan. Lalu KH. Turaichan diminta untuk menunjuk perwakilannya. Maka sang guru pun menunjuk Kyai Noor Ahmad sebagai wakilnya.

KH. Noor Ahmad wafat pada Rabu, 20 Juni 2012. Sebelumnya kondisi beliau baik-baik saja, hingga akhirnya pada pukul 08.30 WIB kondisi beliau menurun. Lalu dibawa ke RSUD Kudus, beliau menghembuskan nafas terakhir pada 10.00 WIB.

Simak Biografi Selengkapnya di: KH. Noor Ahmad Jepara

Biografi KH. Hasan Thuba

KH. Hasan Thuba Muhammad lahir pada Hari Sabtu Pahing, jam 11.30 siang tanggal 4 Dzulhijjah 1369 dan bertepatan dengan tanggal 9 Agustus 1950 di desa Arjawinangun (tepatnya di blok pesantren) kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Muhammad dengan Nyai Ummu Salmah. Ibunya adalah putri KH. Syathori pengasuh Pondok Pesantren Arjawinanngun Cirebon, Jawa Barat. Sementara ayahnya, KH. Muhammad adalah putra H. Asyrofuddin dan Hj. Zainab, menurut keterangan bahwa Asyrofuddin adalah seorang keturunan Gujarat India yang hijrah ke Semarang.

Hidup di lingkungan dan keluarga pesantren yang penuh dengan nuansa religius, membuat Kyai Hasan kecil merasa berkepentingan untuk tekun mengaji dan cenderung meniru sifat dan kepribadian kakek, ayah dan paman-pamannya yang telah mengabdikan diri terjun dalam dunia pendidikan. Dari sinilah jiwa agamis dan keilmuan mulai terbentuk dalam jiwa Kyai Hasan kecil dengan sendirinya.

Tahun 1978, masih bersama pamannya, Kyai Ibnu Ubaidillah, Kyai Hasan melanjutkan pendidikannya ke Makkah Al-Mukarromah, tepatnya kepada Sayyid Muhammad Al-Maliki. Seorang ulama besar yang teguh memegang prinsip-prinsip Ahlussunnah wal Jama’ah. Di sini Kyai Hasan mengaji kitab-kitab baru yang tidak sempat dijumpai ketika mondok di dalam negeri, sehingga tentu saja terlihat semakin serius menekuni ilmu agama.

Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu di Makkah, KH. Hasan mengabdikan diri di pesantren kakeknya di kampung halamannya, Arjawinangun, Cirebon, selama beberapa bulan sebelum akhirnya menikah dengan putri gurunya, KH. Muslih (Mbah Shoim) yang bernama Dra. Hj. Khodijah.

Pernikahan beliau kemudian dilangsungkan pada hari Kamis malam Jumat, tanggal 19 September 1986 M, bertepatan dengan tanggal 14 Muharram 1406 H. Setelah menikah, beliau hidup di Tanggir untuk meneruskan perjuangan mertuanya KH. Mushlih, mengajar dan mengelola madrasah sekaligus pondok putri bersama istri tercinta.

KH. Hasan Thuba wafat pada jam 8.45 WIB, Hari Senin, 14 Desember 2009 di rumahnya. Menjelang wafatnya, KH. Hasan Thuba lebih sering terlihat membaca istighfar dan Nadham Jaliyatul Kadar (Nadham yang memuat nama-nama sahabat Rasul yang ikut Perang Badar). Nampaknya beliau rindu berkumpul dengan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Simak Biografi Selengkapnya di: Biografi KH. Hasan Thuba