Info Harian Laduni.ID: 19 Desember 2023

 
Info Harian Laduni.ID: 19 Desember 2023

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Selasa, 19 Desember 2023 bertepatan dengan hari wafat KH. Masykur Malang

KH. Masykur Malang

KH. Masykur lahir pada 30 Desember 1902 M. di Singosari, Malang, Jawa Timur, dari pasangan KH. Maksum dan Nyai Hj. Maemunah.

Pada usia sembilan tahun, Kyai Masykur kecil diajak orang tuanya untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci. Sekembali dari Makkah-Madinah, Kyai Masykur di sekolahkan di Pondok Pesantren Bungkuk, pimpinan KH. Nachrowi Thohir. Kemudian, beliau melanjutkan nyantri di Pesantren Sono, Buduran, Sidoarjo. Di pesantren ini, Kyai Masykur kecil mempelajari ilmu nahwu sharaf. Selang empat tahun kemudian, beliau mengaji di Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo untuk mendalami ilmu fiqh.

Selama 4 tahun, Kyai Masykur menempuh pendidikan di Pesantren Siwalan Panci, Jawa Timur. Selanjutnya beliau pernah menimba ilmu di Pesantren Tebuireng selama kurang lebih 2 tahun. Kemudian di Pesantren KH. Kholil Bangkalan, Madura selama 1 tahun dan pernah pula menempuh pendidikan di Madrasah Mamba'ul Ulum Jamsaren, Solo selama 7 tahun.
Di Jawa Barat, pria kelahiran Malang ini pernah pula menempuh pendidikan di Pesantren Ngamplang, Garut selama 2 tahun.

Setelah perjalanan panjang menimba ilmu, KH. Masykur pulang ke tanah kelahirannya di Singosari, Malang. Di sana, beliau mendirikan Madrasah dengan nama Misbahul Wathan atau Pelita Tanah Air.

Pada tahun 1923 M. KH. Masykur menikah dengan cucu KH. Nachrowi Thohir, gurunya di Pesantren Bungkuk, Malang. Di usia 16 tahun pernikahan beliau, sang istri meninggal dan belum dikaruniai keturunan.

Setelah istrinya wafat, atas saran KH. Khalil Genteng, KH. Masykur kemudian menikahi adik istrinya, bernama Nyai Fatimah. Sejak saat itulah, pasangan dari keluarga pesantren inilah, kemudian bersama-sama mengabdi dan berjuang untuk syiar agama Islam.

Berkat pengabdian dan kepemimpinannya pada masyarakat dan agama, KH Masykur pun diamanahi untuk menjadi Ketua Nahdlatul Ulama Cabang Malang. Tak hanya itu, beliau juga menjadi tokoh penting dalam jaringan paramiliter santri.

KH. Masykur memimpin Laskar Sabilillah. Adapun peran Laskar Sabilillah ialah menyerukan semangat perjuangan kemerdekaan.

Semangat perjuangan Laskar Sabilillah berkobar saat peristiwa perlawanan Arek Suroboyo pada November 1945. Ketika tentara Inggris mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945, KH. Masykur kemudian merapatkan barisan Laskar Sabilillah.

Barisan tersebut juga meliputi beberapa kyai pesantren. Seperti KH. Wahid Hasyim, KH. Wahab Chasbullah, KH. Mas Mansyur, dan masih banyak lagi.

KH. Masykur dan pasukan Laskar Hizbullah yang dipimpin Kyai Zainul Arifin bertekad dengan niat: isy kariman au mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid). Alhasil, berkat perjuangan tersebut, Indonesia bisa mempertahankan kemerdekaan. Dan KH. Masykur wafat pada 19 Desember 1992 M.

Simak Biografi Lengkapnya di: Biografi KH. Masykur Malang
Simak Chart Silsilah Sanad Guru dan Murid

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.