Hadis Imam Muslim No. 1971 : Larangan untuk puasa dahr
Hadis Imam Muslim No. 1971 : Larangan untuk puasa dahr
No: 1971
Kitab: PUASA
Bab: Larangan untuk puasa dahr
و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو الْمَلِيحِ قَالَ دَخَلْتُ مَعَ أَبِيكَ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذُكِرَ لَهُ صَوْمِي فَدَخَلَ عَلَيَّ فَأَلْقَيْتُ لَهُ وِسَادَةً مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيفٌ فَجَلَسَ عَلَى الْأَرْضِ وَصَارَتْ الْوِسَادَةُ بَيْنِي وَبَيْنَهُ فَقَالَ لِي أَمَا يَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةُ أَيَّامٍ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ خَمْسًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ سَبْعًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تِسْعًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَحَدَ عَشَرَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا صَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ دَاوُدَ شَطْرُ الدَّهْرِ صِيَامُ يَوْمٍ وَإِفْطَارُ يَوْمٍ
Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abul Malih ia berkata; saya pernah menemui Abdullah bin Amru bersama bapakmu, maka ia pun menceritakan bahwasanya; Telah dituturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai puasaku. Maka beliau pun menemuiku, lalu aku memberikan beliau bantal dari kulit berisi sabut, namun beliau duduk di atas lantai hingga posisi bantal itu tepat berada antara aku dan beliau. Kemudian beliau bertanya kepadaku: "Tidakkah cukup bagimu untuk berpuasa tiga hari (dalam setiap bulannya)?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau lima hari?" saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau tujuh hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sembilan hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebelas hari?" Saya berkata; "Wahai Rasulullah…" Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada puasa yang lebih uatama dari puasa Dawud, yaitu puasa setengah masa (tahun), yakni, puasa sehari dan berbuka sehari."
Sumber:
Buku Terjemah Shahih Muslim Lengkap
Penulis Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hallaj Al-Qusyairi An-Naisaburi (Imam Muslim)
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...