Biografi KH. Tubagus Asyari, Pendiri Pesantren Ar-Rohmah Bakom Bogor
- by CoAdmin11-Budi
- 311 Views
- Selasa, 6 Pebruari 2024
Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pondok Pesantren
4.2 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Tidak diketahui secara pasti kapan KH. Tubagus Asyari dilahirkan. Namun berdasarkan keterangan dari salah seorang keturunannya, KH.Tubagus Kholidi, diperoleh keterangan bahwa KH. Tubagus Asyari hidup dalam satu kurun dengan KH. Bakri Plered (ulama besar Purwakarta) dan KH. Asnawi Caringin Banten (lahir 1850-an). Kedua kiai terkemuka tersebut mengalami masa kebersamaan dengan KH. Tubagus Asyari pada saat belajar menuntut ilmu di Mekkah kepada Syekh Nawawi al-Bantani.
1.2 Wafat
Beliau wafat pada tahun 1319 H (1901 M)
1.3 Riwayat Keluarga
KH. Tubagus Asyari menikah dengan seorang putri KH. Muhiyan di Mekkah. KH. Muhiyan kemudian menceritakan maksud kedatangannya menemui KH. Tubagus Asyari kepada Syekh Nawawi al-Bantani. Akhirnya di sana dinikahkanlah KH. Tubagus Asyari dengan putrinya KH. Muhiyan. Alasan KH. Muhiyan menikahkan putrinya dengan KH. Tubagus Asyari dikarenakan keinginan besarnya memiliki menantu yang fasih dalam keilmuan Islam, dan KH. Muhiyan mendapatkan kabar bahwa KH. Tubagus Asyari adalah seorang santri yang tepat untuk menjadi pendamping putrinya.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Sejak kecil KH. Tubagus Asyari mendapatkan pendidikan dan bimbingan keislaman dari ayahnya. Selanjutnya beliau diberangkatkan oleh ayahnya untuk belajar ke Surabaya. Di pesantren Surabaya, KH. Tubagus Asyari kemudian dititipkan oleh KH. Khalif kepada pimpinan pesantren di sana.
Di Mekkah, KH. Tubagus Asyari belajar langsung di bawah bimbingan Syekh Nawawi al-Bantani. Pada saat berada di Mekkah, KH. Tubagus Asyari belajar kepada Syekh Nawawi al-Bantani dalam bidang Tarekat dan Ilmu Fiqh dan berguru kepada kyai masyhur lainnya yang berasal dari Nusantara yakni Syekh Kholil Bangkalan.
2.2 Guru-Guru Beliau saat Menuntut Ilmu di antaranya:
- KH. Khalif
- Syekh Nawawi al-Bantani
- Syekh Kholil Bangkalan
3. Penerus Beliau
3.1 Anak Beliau
KH. Tubagus Kholidi
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
KH. Tubagus Asyari atau lebih dikenal dengan sebutan Mama Bakom merupakan salah seorang kyai kharismatik Bogor berdarah Banten yang sangat mendalam pengaruhnya di kalangan masyarakat. Ribuan murid telah dilahirkan oleh ketulusan dan keikhlasannya mendidik dan membimbing hingga mengabdi di masyarakat selama masa hidupnya.
Kyai penganut Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah ini telah memulai syiar Islam di Bogor sejak lama, terutama sejak kedatangannya di Bogor, tempat beliau berkiprah hingga akhir hayatnya. Hidupnya telah disumbangsihkan untuk membimbing, mendidik dan membina umat melalui berbagai kegiatan keagamaan khususnya melalui tabligh, pesantren, dan majelis-majelis ilmu.
4.1 Mendirikan Pondok Pesantren
Setelah kepulangannya dari Mekkah, KH. Tubagus Asyari kemudian mendirikan pesantren di daerah Cibeureum, Cisarua, Bogor, tempat di mana istrinya tinggal dan menetap. Di Cibeureum, KH. Tubagus Asyari tinggal dan menetap cukup lama sebelum pindah ke daerah Bakom.
Pendirian pesantren di Cibeureum mendapat hambatan dari pihak Belanda yang hanya mengizinkan pendirian pesantren dengan persyaratan membayar upeti. Namun KH. Asyari memiliki pendirian yang kokoh dengan menolak secara tegas peraturan Belanda tersebut. Hal ini mendorongnya berpindah ke daerah Cilember.
Pada saat berada di Cilember, Belanda kembali bertindak sewenang-wenang dengan memberlakukan kerja paksa kepada masyarakat termasuk kepada para santri yang sedang belajar di bawah bimbingan KH. Tubagus Asyari. Mereka dipekerjakan dalam program pembangunan jalan menuju puncak. Kondisi ini pula yang kemudian mendorong KH. Tubagus Asyari untuk berpindah bersama para santrinya ke daerah lain dengan mengutus putra tertuanya yakni KH. Syarkowi yang berhasil menemukan lokasi di daerah Bakom, tempat ia menetap hingga wafatnya.
4.2 Karier Beliau
Pengasuh pesantren Ar-Rohmah Bakom Bogor
5. Referensi
1. https://kmnu.or.id/
2. https://pakuanpos.com
Memuat Komentar ...