Biografi KH. Tubagus Sholeh Ma'mun, Muasis Pesantren Al-Qur’an Serang
- by CoAdmin11-Budi
- 504 Views
- Rabu, 7 Pebruari 2024
Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pondok Pesantren
4.2 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Tubagus Sholeh Ma’mun bin Tubagus Syekh Ma’mun adalah seorang ulama Banten yang lahir dari pasangan Syekh Ma’mun dan Nyai Salhah. Beliau, KH. Tubagus Sholeh Ma’mun lahir di Kampung Kaujon, Desa Kaujon Kota Serang pada tahun 1923.
1.2 Wafat
Tubagus Soleh Ma’mun wafat pada 1963 dalam usia yang relatif muda, 40-an tahun. Makamnya berdekatan atau masih satu area dengan Kiai Tubagus Rafi’uddin (Ki Banjir) wafat dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekarang, di area kuburan Buah Gede, Kaujon Serang, Banten.
1.3 Riwayat Keluarga
Beliau menikahi seorang wanitah sholeh dan dikaruniai beberapa anak
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Pada umur duabelas tahun, Ma’mun sudah berhasil menghafal Al-Qur’an. Gurunya dalam Al-Qur’an adalah Syekh Syarbini Al-Dimyati. Selain belajar Al-Qur’an, Ma’mun juga belajar ilmu lainnya kepada para ulama di sana, diantaranya, Syekh Abdul Hamid Nazil, Syekh Ibrohim Ghomrowi, Tahun 1890 ia pulang ke Banten bersama ayahnya.
Ia kembali lagi ke makkah untuk melanjutkan studinya. ia menjuarai qiraat Al-Qur’an di Marokko dan pernah mengimami solat di Masjidil haram berdasarkan penunjukan dari pemerintah Arab Saudi dan rekomendasi para ulama di sana.
2.2 Guru-Guru Beliau saat Menuntut Ilmu di antaranya:
- Syekh Syarbini Al-Dimyati
- Syekh Abdul Hamid Nazil
- Syekh Ibrohim Ghomrowi
3. Penerus Beliau
3.1 Anak Beliau
- KH. Tubagus Abbas Soleh Ma’mun
- KH. Tubagus Bai Mahdi Soleh Ma’mun
- KH. Tubagus Ahmad Syihabuddin bin Ma’mun
3.1 Murid Beliau
- KH. Tubagus Soleh bin Ma’mun Lontar
- KH. Tubagus Ahmad Syihabuddin bin Ma’mun
- KH. Tohir Pelamunan
- Ki Arsyad Terumbu
- KH. Muhammad Ali Kebanyakan
- KH. Tubagus Ahmad Khotib Kasemen (Residen Banten)
- Kyai Zen (Banten)
- KH. Muarif Keramat Watu
- Kyai Syamsuddin Banten
- KH. Abdul Hadi Jombang Wetan, Cilegon
- KH. Mas Abdurrahman (Pendiri Matlaul Anwar)
- KH. Yasin Menes
- KH. Nahrowi, Lengkong Tangerang
- KH. Ahmad bin Mujtaba, Tanah Abang, Jakarta
- KH. Hamzah, Tanah Abang, Jakarta
- KH. Abdullah (Gan Uyek), Sukabumi
- KH. Tajuddin, Sinanggahan, Bandung
- KH. Dahlan, Bandung
- KH. Adam, Babakan Ciparay, Bandung
- Ki Emed, Cicalengka, Bandung
- Cik Hamzah, Cicalengka, Bandung
- Syekh Ahmad, Garut
- KH. Salim, Balong, Garut
- KH. Siroj, Garut
- KH. Ahmad Abbas, Buntet, Cirebon
- KH. Anas, Buntet
- KH. Ilyas, Buntet
- KH. Ahyas, Buntet
- KH. Baidowi, Ketanggungan, Brebes
- KH. Abdul Malik, Kendal, Jateng
- KH. Baidowi, Kaliwungu, Kendal
- KH. Abdurrahman, Pasuruan
- Syekh Mustofa Rawas, Palembang
- Syekh Barliyan, Palembang
- Syekh Ahmad Hijazi, Makkah
- KH. Jamhari, Kaujon
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pondok Pesantren
Pada tahun 1940 KH. Tubagus Sholeh Ma’mun mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’an di mana di kala itu belum ada lembaga-lembaga khusus untuk mempelajari dan mendalami ilmu Al-Qur’an. Selain itu minat masyarakat yang ingin belajar cukup tinggi. Sebab dasar itu KH. Tubagus Sholeh Ma’mun mendirikan Pondok Pesantren Al-Qur’an Lontar yang amat sederhana, namun santrinya cukup banyak, santri yang datang dari berbagai penjuru wilayah tak hanya dari masyarakat sekitar Serang saja, ada juga dari wilayah luar.
Murid-muridnya atau alumni pesantrennya banyak yang menjadi panutan diantaranya, seperti Prof Ibrahim Husen, Rektor Perguruan Tinggi Ilmu-Ilmu Alquran (PTIQ), KH. Tabrani, pendiri Pesantren Athobariyah, KH. Idrus Turus, pendiri Pesantren Turus, Pandeglang, KH Kurtubi, pendiri Pesantren Rodiatul Qoniin di Cipare (Serang), Tubagus Ahmad Hashuri Tohir, pendiri Pesantren Ath-Thahiriyah, Serang. Selain itu, banyak juga lulusannya yang menjadi qari dan qariah nasional seperti Tubagus Wase Abbas, juara MTQ tingkat nasional (1963), Tubagus Abbas Soleh Ma’mun, juara MTQ di Makassar (1969), dan juara MTQ tingkat internasional di Kuala Lumpur, Malaysia; dan Ratu Humairoh, juara MTQ di Makassar (1969).
4.2 Karier Beliau
Pengasuh pesantren Al-Qur’an Lontar
5. Referensi
Lokasi Terkait Beliau
Belum ada lokasi untuk sekarang
Memuat Komentar ...