Agenda Haul Ke-29 KH. Achmad Sjaichu Mengusung Tema “Membangun Prestasi, Meneladani Kiai”

 
Agenda Haul Ke-29 KH. Achmad Sjaichu Mengusung Tema “Membangun Prestasi, Meneladani Kiai”
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Panitia Haul Ke-29 KH. Achmad Sjaichu di Pesantren Al-Hamidiyah mengusung tema “Membangun Prestasi, Meneladani Kiai”.

Agenda haul yang dilaksanakan pada Senin, (13/02/2024) dihadiri Dr. K.H. Muhammad Faiz Syukron Ma’mun, Lc., M.A., Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, beliau didapuk untuk memberikan ceramah agama.

Mustasyar Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Dr. (H.C.) H. Lukman Hakim Saifuddin menuturkan dalam sambutannya, bahwa haul merupakan peringatan atas wafatnya sosok yang hebat dan kharismatik. Selain itu, beliau menegaskan bahwa agenda tersebut juga menjadi momentum kesempatan bagi generasi penerus untuk meneladani sosok Kyai Sjaichu. 

“Haul diperlukan karena kita ingin belajar atas prestasi tokoh yang kita hauli. Pada hakikatnya, prestasi itu manifestasi dari eksistensi selama hidupnya. Dua hal penting bisa melahirkan prestasi ialah input (hal-hal yang menjadi asupan intelektual seseorang) dan prosesnya. Dalam buku ‘Ke-Alhamidiyah-an’ itu dijelaskan sangat komprehensif,” ungkap putra Almarhum Prof. KH. Saifuddin Zuhri itu.

Beliau juga mengutip Hadis Nabi, “Khairunnas anfa'uhum linnas” yang artinya bahwa orang yang paling baik adalah yang paling banyak menebarkan kebermanfaatan.

Sementara itu, Kepala Pengasuh Pesantren, Prof. Dr. KH. Oman Fathurahman, M.Hum., memberikan tiga poin hikmah dari agenda haul kali ini, yaitu dzikrul maut atau mengingat kematian, ‘ibrah atau pelajaran, dan silaturrahmi. Beliau juga menerangkan seputar tema agenda haul; “Membangun Prestasi, Meneladani Kiai”.

“Para santri Al-Hamidiyah, jadilah selalu sebagai orang yang menebar manfaat, menyemai maslahat, serta orang yang baik seperti Kyai Sjaichu. Reputasi Al-Hamidiyah dibangun dari prestasi yang baik. Prestasi dari organisasinya, manajemen sudah The International Organization for Standardization (ISO), semua Standar Operasional Prosedur  (SOP) berjalan, dan ruh pesantrennya juga tetap ada dengan istiqomahnya mengaji kitab kuning,” ungkap Kyai Oman dengan semangat.

Penceramah utama, Dr. KH. Muhammad Faiz Syukron Ma’mun, Lc., M.A., menyampaikan bahwa barokah atau berkah merupakan hal yang sangat berarti dalam kehidupan seseorang. Ketika seseorang mendapat berkah, segalanya menjadi lebih baik. Namun, jika kehilangan berkah, meskipun memiliki segalanya, kehidupannya bisa berantakan.

“Santri generasi Kyai Sjaichu itu, sami'na wa atho'na (mendengarkan dan taat) sehingga bisa mudah dapat berkah. Sekarang, kita bertemu WA, Samsung, iPhone, dan almukarram Google, itu semua mengubah pikiran kita, generasinya menjadi sami'na wa pikir-pikir,” kelakar Kiai Faiz menghibur hadirin.

Agenda haul ditutup dengan doa yang disampaikan dengan khusyuk dan diamini oleh para santri. [] 


Pewarta: Atunk

Editor: Hakim