Ziarah di Makam KH. Badruddin Honggowongso, Sragen

 
Ziarah di Makam KH. Badruddin Honggowongso, Sragen

Daftar Isi:
1. Profil
2. Guru-Guru
3. Lokasi Makam
4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
5. Oleh-oleh
6. Referensi

1. Profil
KH. Muhammad Badruddin atau yang akrab dengan sapaan KH. Badruddin Honggowongso lahir pada tahun 1901, di Kartasura. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Zakaria (Abdul Syukur) dan Nyai Tari.

Kedua orang tuanya berasal dari keluarga santri. Ayahnya merupakan dari putra dari Kyai Khalifatullah yang mengasuh sebuah pesantren di Daerah Kartasura, yang kemudian dilanjutkan putranya, Kyai Irsyad. Sedangkan ibunya, yang berasal dari Tari Sumber Simo Boyolali, merupakan putri dari Kyai Abdul Jalal IV Kalioso.

Ketika dewasa, nama Badruddin kemudian ditambahkan menjadi Badruddin Honggowongso, yang tidak lain merupakan nama leluhurnya dari jalur ibu, yakni Muhammad Badruddin bin Nyai Abdul Syukur (Tari) binti Kyai Abdul Jalal IV bin Kyai Abdul Jalal III bin Kyai Abdul Jalal II bin Kyai Abdul Jalal I (hidup sezaman PB IV) bin Nitimenggala bin Kyai Honggowongso bin Kyai Gulu (Penghulu) bin Kyai Ageng Ketib Laweyan/Ki Ketib Pati bin Pangeran Mandurorejo (Raden Mas Tumenggung Kartanagara Bupati Grobogan). 

Ketika telah berkeluarga dan menjadi naib di Daerah Tari Simo Boyolali, ayahanda beliau, Kyai Abdul Syukur mendambakan agar putranya yang pertama Kyai Badrudin (juga dipanggil dengan nama Badrun) agar bisa sekolah di Al-Azhar Mesir. Kyai Badrun yang sebelumnya sudah masuk kelas 2 Sekolah Rakyat, kemudian diperintahkan ayahnya untuk masuk pesantren di Kacangan Andong Boyolali di bawah asuhan KH Zuhdi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN