Info Harian Laduni.ID: 20 Maret 2024

 
Info Harian Laduni.ID: 20 Maret 2024

Laduni.ID, Jakarta – Hari ini Rabu, 20 Maret 2024 bertepatan dengan hari wafat Abuya Muhammad Wali dan KH. Afif Zubaidi.

Abuya Muhammad Wali
Abuya Muhammad Wali lahir pada tahun 1338 H/1917 M di Desa Blang Pohroh, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. Beliau adalah putra bungsu dari pasangan Syekh Haji Muhammad Salim bin Malin Palito dengan Siti Janadat,

Abuya Muhammad Wali wafat pada tanggal 20 Maret 1961 atau yang bertepatan pada tanggal 11 Syawal 1318 H.

Abuya Muhammad Wali belajar cara membaca Al-Qur'an dan kitab-kitab kecil tentang tauhid, fiqih, dan dasar ilmu bahasa Arab pada ayahnya. Pembelajaran ini sering dilakukan pada malam hari sesudah shalat Maghrib, Setelah tamat sekolah Volks-School, beliau diajak untuk belajar oleh ayahnya ke sebuah Pesantren di Ibu Kota Labuhan Haji yaitu pesantren Jam`iah Al-Khairiyah yang dipimpin oleh Teungku Muhammad Ali yang dikenal oleh masyarakat dengan panggilan Teungku Lampisang dari Aceh Besar.

Setelah mendapat ijazah thariqat beliau kembali ke Kota Padang dan mendirikan sebuah Pesantren yang bernama Bustanul Muhaqqiqin di Lubuk Begalung, Padang. Sebuah pesantren yang terdiri dari beberapa surau dan asrama. banyak murid yang mengambil ilmu di pesantren tersebut bahkan juga santri-santri dari Aceh.

Tetapi pada saat Jepang masuk ke Padang, Abuya Muhammad Wali mengambil keputusan pulang ke Aceh karena di Aceh beliau merasa lebih tenang dan nyaman dalam mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang telah beliau miliki.

Abuya Muhammad Wali adalah sosok Mursyid Tarekat Naqsyabandiah satu-satunya di Aceh pada awal penyebaran tarekat ini ke Aceh. Sebagai seorang ulama dan seorang sufi yang telah berjasa mengembangkan amalan suluk melalui Tarekat Naqsyabandiyah terutama di Daerah Aceh.

Simak biografi lengkapnya di: Abuya Muhammad Wali
Simak chart silsilah sanad ilmu Abuya Muhammad Wali

KH. Afif Zubaidi
KH. Muhammad Afif Zubaidi nama lengkapnya, pendiri sekaligus Pengasuh Pesantren Darul Musyawaroh. Beliau lahir pada hari Rabu, 6 Juni 1939 M. di Dukuh Klumosari Desa Banjaragung, Bangsri Jepara. Merupakan putra tunggal dari pasangan KH. Zubaidi dan Nyai Hj. Rodhiyah.

KH. Afif wafat pada 20 Maret 2009 menjelang Maghrib. KH. Afif seorang Kyai yang kharismatik. Namanya banyak dikenal luas oleh masyarakat berkat kealiman dan tirakatnya. KH. Afif meninggalkan delapan putra-putri dan sebuah Pondok Pesantren.

Tidak banyak orang mengira jika anak desa tersebut akan mengharumkan nama desanya. Ibaratnya, menyebutkan Dukuh Klumo tidak dapat dipisahkan dari nama KH. Afif.  Masa kanak-kanaknya dihabiskan bersama keluarga dan teman-teman sebaya di lingkungannya. Tidak ada yang istimewa pada masa kecilnya.

Mengawali pendidikannya, Kyai Afif muda belajar di bawah asuhan KH. Kholil Bangsri. Pada sekitar usia 11 tahun, tahun 1950M. beliau melanjutkan belajarnya di Sarang, Rembang. Di kota paling ujung timur Jawa Tengah ini Kyai Afif belajar di bawah asuhan KH. Ahmad Syuaib, KH. Zubair Dachlan, ayah KH Maimun Zubair, dan para guru yang lain di sana.

Papan nama yang berdiri di tepi pertigaan jalan raya itu terlihat kusam dimakan usia. Tulisan 'Pondok Pesantren Darul Musyawaroh' tidak dapat terbaca dengan baik. Di balik nama itu, tersimpan beragam kisah seputar kemasyhuran pesantren yang berada di pedesaan di pinggiran Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Seiring berjalannya waktu, sekitar akhir 1980-an, muncul dorongan dari para guru dan sesepuh desa agar KH. Afif mengasuh dan menampung para santri secara permanen. Mengingat, Kyai Ali tidak menyediakan penginapan permanen sebagaimana lazimnya pondok Pesantren. Hanya ada sebuah kamar sederhana tidak permanen yang disediakan untuk para pemuda yang belajar.

KH. Afif bukanlah ulama yang sering memberikan ceramah di podium atau di pengajian umum. Sebagian besar ilmu-ilmu yang dimiliki diajarkan kepada para santrinya, bukan melalui ceramah di luar. Beliau dikenal sebagai ulama yang lebih banyak tirakat.

Simak biografi lengkapnya di: KH. Afif Zubaidi
Simak chart silsilah sanad ilmu KH. Afif Zubaidi

Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.

Semoga kita sebagai murid, santri, dan muhibbin beliau mendapat keberkahan dari semua yang beliau tinggalkan.