Khutbah Jumat: Kemuliaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Mulia

 
Khutbah Jumat: Kemuliaan Membaca Al-Qur’an di Bulan Mulia
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

KHUTBAH I

اَلْحَمْدِ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ عَلَى عَبْدِهِ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُوْنَ لِلْعَلَمِيْنَ نَذِيْرًا، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ ضَرَبَ لِلنَّاسِ فِي الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ، اَلْحَمْدُ للهِ الْمُتَكَفِّلِ بِحِفْظِ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ الَّذِيْ لَا يَأْتِيْهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَدَّى الْأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَعَلَى مَنْ اسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ وَاهتْدَىَ بِهَدْيِهِ وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْعَظِيْمِ، وَلُزُوْمِ طَاعَتِهِ، وَأَنْتُمْ مُقْبِلُوْنَ َعَلَى شَهْرِ التَّقْوَى، فَاتَّقُوا اللهَ وَأُحْذِرُكُمْ وَنَفْسِي الْمُقَصِّرَةَ مِنْ مُخَالَفَةِ أَمْرِهِ وَنَهْيِهِ، (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ، وَاتَّقُوا اللَّـهَ إِنَّ اللَّـهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ).

قَالَ الْحَقُّ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: (شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ)، وَقَالَ أَيْضًا فِي بَيَانِ الْيَوْمِ الَّذِيْ بُدِأَ الْقُرْآنُ بِالتَّنَزُّلِ عَلَى قَلْبِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم: (إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ* فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ)، وهي ليلة القدر، وقال أَيْضًا: (إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ). وقَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT di manapun dan kapanpun kita berada. Karena sesungguhnya Allah SWT senantiasa mengawasi kita. Dan kita tidak bisa terlepas dari-Nya sama sekali.

Sesungguhnya Allah SWT tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang hakikatnya membutuhkan Allah. Karena itu, mari kita bertakwa kepada-Nya dengan sungguh-sungguh berusaha menjauhi segala larangan-Nya dan mematuhi segala hal yang diperintahkan-Nya. Dan dengan takwa itu kita menjadi manusia seutuhnya yang menyerahkan diri kepada Allah, karena memang kita adalah milik Allah dan pasti akan kembali kepada-Nya.

Semoga kita kembali di sisi-Nya kelak dengan membawa sebenar-benarnya ketakwaan.

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah SWT berfiman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Dalam ayat di atas, dengan jelas disebutkan tentang perintah puasa di bulan Ramadhan yang didahului dengan penegasan diturunkannya Al-Qur’an di bulan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan mulia yang di dalam diwajibkan berpuasa, dan berlipat kemuliaan itu karena turunnya Al-Qur’an. Dan ditambah lagi turunnya itu di malam istimewa yang penuh berkah, yaitu Malam Lailatul Qadar, suatu malam yang ada di dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan di dalam Surat Al-Qadr ayat 1, Allah SWT berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) di Malam Lailatul Qadar.”

Demikianlah Al-Qur’an diturunkan di Malam Lailatul Qadar yang dalam sebagain tafsir dijelaskan juga sebagai malam yang diberkahi, sebagaimana yang dimaksud dalam Surat Ad-Dukhon ayat 3:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

“Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan.”

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Setelah mengetahui betapa mulianya Al-Qur’an itu, maka tidak alasan bagi kita untuk mengabaikan Al-Qur’an. Sebagai umat Islam, sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita harus membaca Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan di bulan mulia, di malam mulia penuh berkah, dan diwahyukan kepada manusia paling mulia, Baginda Nabi Muhammad SAW.

Rasullah SAW bersabda:

 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

"Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada Hari Kiamat nanti.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain juga disebutkan, bahwa kelak puasa yang kita laksanakan dan Al-Qur’an yang kita baca akan memberikan syafaat kepada kita.

Rasulullah SAW bersabda:

الصيامُ والقرآنُ يَشْفَعانِ للعبدِ، يقولُ الصيامُ: أَيْ رَبِّ ! إني مَنَعْتُهُ الطعامَ والشهواتِ بالنهارِ، فشَفِّعْنِي فيه، ويقولُ القرآنُ: مَنَعْتُهُ النومَ بالليلِ، فشَفِّعْنِي فيه فيَشْفَعَانِ

“Puasa dan Al-Quran memberi syafaat kepada Allah pada Hari Kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya makan dan minum dan memenuhi syahwatnya pada siang hari, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.’ Dan Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku telah menghalanginya tidur pada malam hari maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.’ Lalu syafaat keduanya diterima Allah.” (HR. Ahmad)

Dengan berpuasa dan membaca Al-Qur’an, maka hal ini berarti kita juga mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW. Dan jika kita mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, maka kita juga berharap mendapatkan syafaat dari beliau. Sungguh beruntunglah kita jika mendapatkan keutamaan itu.

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Rasulullah SAW pernah menyampaikan perumpamaan orang Mukmin yang gemar membaca Al-Qur’an ibarat buah yang harum dan enak rasanya. Sementara orang Mukmi yang tidak suka membaca Al-Qur’an ibarat buah yang tidak harum, tapi manis rasanya. Selain itu, beliau juga memberikan perumpamaan orang munafik yang suka membaca Al-Qur’an ibarat buah yang harum, tapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak suka membaca Al-Qur’an ibarat buah yang tidak harum dan pahit rasanya.

Demikianlah yang disebutkan di dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

Dengan demikian, jelas sekali keutamaan dan kemuliaan orang yang membaca Al-Qur’an. Karenanya, tidak ada alasan bagi kita untuk enggan membaca Al-Qur’an. Meskipun, mungkin ada di antara kita yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an, tapi tetaplah terus belajar agar bisa membacanya. Sebab Rasulullah pernah bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. At-Tirmidzi)

Dalam riwayat lain dijelaskan, bahwa orang yang membaca Al-Qur’an meskipun tidak lancar, maka akan tetap mendapatkan pahala. Rasulullah SAW bersabda:

 الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

"Orang mukmin yang mahir membaca Al Qur’an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala." (HR. Muslim)

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Tirmidzi)

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa di setiap bulan Ramadhan, Rasulullah SAW “menyetorkan” atau memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepada Jibril.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ لِأَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Nabi SAW adalah seorang yang paling ringan untuk berbuat kebaikan dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Sebab Jibril menemuinya pada setiap malam di dalam bulan Ramadhan, lalu istirahat bersiap menyimak, sementara Rasulullah SAW memperdengarkan bacaan Al-Qur’annya. Maka di saat Jibril menemuinya, pada saat itu pulalah beliau menjadi orang yang lebih cepat berbuat kebaikan, bahkan melebihi cepatnya angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Jika Baginda Nabi Muhammad SAW pada setiap malam di bulan Ramadhan memperdengarkan bacaan Al-Qur’annya kepada Jibril, maka kita sebagai umatnya juga harus menaladaninya dengan semakin rajin membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan.

Demikian pula yang juga dilakukan oleh para ulama sholeh terdahulu. Imam Syafi’i setiap hari di bulan Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali, sehingga sebulan penuh beliau khatam membaca Al-Qur’an sebanyak 60 kali. Imam Malik selalu fokus dengan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan, sehingga beliau pasti meliburkan pengajiannya. Setali tiga uang, Imam Sufyan As-Tsauri juga demikian, jika bulan Ramadhan telah tiba, maka beliau benar-benar lebih fokus dengan membaca Al-Qur’an daripada ibadah sunnah lainnya. Semua itu dilakukan karena para ulama sholeh terdahulu tersebut sangat tahu dan memahami keutamaan dan kemuliaan membaca Al-Qur’an di bulan yang mulia, bulan suci Ramadhan.

Kaum Muslimin yang Dirahmati Allah,

Dengan demikian, kita harus menyadarkan diri kita sendiri bahwa memang membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan adalah sangat utama dan mulia. Lalu, kita bergegas mengisi bulan Ramadhan dengan semakin rajin membaca Al-Qur’an sampai khatam. Terlebih lagi jika kita juga melakukan tadabbur atau merenungkan kandungan maknannya.

Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dimudahkan untuk meneladani Baginda Nabi Muhammad SAW dengan giat membaca Al-Qur’an setiap hari di bulan Ramadhan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اللآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ،

فيَآايُّهَاالْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ  فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ. فَقالَ تَعَالَى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا اللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سيِّدِنا محمَّدٍ وعلى آلِ سيِدِنَا محمَّدٍ  كَما صَلَّيْتَ على سيِّدِنا إِبراهِيمَ وعلى آلِ سيِّدِنَا إِبراهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ أَبي بَكْرٍ وعُمرَ وعُثْمانَ وعلِيٍّ وَعَنِ السِّتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ. اللَّهمَّ لا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَةً ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوَالِ يَومِ الْقِيامَةِ.

***

 اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالمُشْركِينَ، ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ، اَللَّهمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ، اللَّهمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ.

اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ الْعَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَنُوْرَ صُدُوْرِنَا وَجَلَاءَ هُمُوْمِنَا وَغُمْوْمِنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ الْعَظِيْمَ حُجَّةً لَنَا لَا عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا الْقُرْآنَ لَنَا رَحْمَةً وَشِفَاءً وَنُوْرًا وَهُدًى. اَللَّهُمَّ ارْفَعْنَا بِالْقُرْآنِ وَانْفَعْنَا بِالْقُرْآنِ وَاحْفَظْنَا بِالْقُرْآنِ وَارْحَمْنَا بِالْقُرْآنِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الْقُرْآنَ فُرْقَانًا بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْبَاطِلِ، اَللَّهُمَّ ارْفَعْ بِهِ دَرَجَاتِنًا وَنَقِّيْ بِهِ سَرَائِرَنَا وَاغْفِرْ بِهِ زَلَّاتِنَا وَنَوِّرْ بِهِ بَصَائِرُنَا. اَللَّهُمَّ شَفِّعْنَا بِالْقُرْآنِ وَنَوِّلْنَا بِهِ الدَّرَجَاتِ العْالِيَةَ مِنَ الْجِنَانِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا بِحِفْظِ الْقُرْآنِ، وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ، وَتَدَبُّرِ الْقُرْآنِ، وَإِجَازَةِ الْقُرْآَنِ، وعُلُوْمِ الْقُرْآنِ، وتَعَلُّمِ الْقُرْآنِ، وَتَعْلِيْمِ الْقُرْآنِ. اَللَّهُمَّ اجْمَعِ الْقُرْآنَ فِي صُدُوْرِنَا، وَأَذِقْنَا حَلَاوَةَ سَرْدِهِ عَنْ ظَهْرِ غَيْبٍ، وَعَلَى الْوَجْهِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ عَنَّا. اَللَّهُمَّ اشْرَحْ بِهِ صُدُوْرَنَا وَيَسِّرْ بِهِ أُمُوْرَنَا، اَللَّهُمَّ أَرِحْ بِهِ بَالَنَا وَأَصْلِحْ بِهِ حَالَنَا، اَللَّهُمَّ اجْبُرْ بِهِ كَسْرَنَا وَأُهَنِّئُ بِهِ عَيْشَنَا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقْرَؤُوْنَ فَيَرْتَقُوْنَ.

اللَّهمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ والزِّنا والزَّلَازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوءَ الفِتَنِ ما ظَهَرَ مِنْها وما بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا هَذا خاصَّةً وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسلمينَ عامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ.رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الآخرة حَسَنَةً  وقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

***

عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى  ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِوَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَكْبَرُ


Oleh Abd. Hakim Abidin, M.A.
(Rais ‘Amm Pesantren Mambaus Sholihin, Gresik 2014-2015, dan Pendiri Zawiyah Ar-Rifaiyah, Ciputat)
___________

Editor: Roni