Hukum Membaca Surat Pendek Setelah Fatihah pada Rakaat Ketiga dan Keempat

 
Hukum Membaca Surat Pendek Setelah Fatihah pada Rakaat Ketiga dan Keempat
Sumber Gambar: Masjid Pogung Raya / Unsplash (ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta - Membaca Surat Al-Fatihah dalam shalat adalah wajib sebagaimana yang disepakati oleh ulama madzhab. Adapun membaca ayat Al-Qur'an yang lain adalah sunnah. Namun ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam membaca ayat-ayat Al-Qur'an selain Surat Al-Fatihah dalam shalat. Membaca ayat Al-Quran setelah membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua adalah sunnah, baik dalam shalat fardhu maupun shalat sunah.

Akan tetapi membaca ayat atau surat Al-Quran selain Surat Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat tidak disunahkan, baik bagi makmum yang sedang melaksanakan shalat jamaah atau bagi orang yang melaksanakan shalat sendirian (munfarid). Bahkan sebagian ulama ada yang mengatakan hukumnya makruh. Namun pendapat yang kuat adalah hukumnya hanya tidak disunahkan, artinya tidak makruh dan tidak juga menyalahi sunnah. Hal ini terdapat dalam beberapa penjelasan sebagai berikut:

Baca Juga: Hukum Menyentuh Imam oleh Orang yang Akan Bermakmum

1. Hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ مِنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةٍ وَيُسْمِعُنَا الآيَةَ أَحْيَانًا وَيَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ الأُخْرَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW membaca surat Al-Fatihah dan Surat dalam Al-Qur'an pada awal dzuhur dan ashar. Terkadang bacaan ayat terdengar oleh kita. Dan beliau membaca surat al-Fatihah (saja) pada dua rakaat yang akhir"

2. Penjelasan Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam Kitab Al-Minhaj Al-Qawim

ويكره ….وقراءة السورة في الركعة الثالثة والرابعة من الرباعية والثالثة من المغرب وهذا ضعيف، والمعتمد أن قراءتها فيهما ليست خلاف الأولى بل ولا خلاف السنة وإنما هي ليست بسنة

"Dan dimakruhkan membaca surat Al-Quran pada rakaat ketiga dan keempat dari shalat yang memiliki empat rakaat dan tiga rakaat dari shalat Maghrib. Pendapat ini adalah lemah. Pendapat yang kuat adalah bahwa membaca surat Al-Quran pada rakaat ketiga dan keempat tidak menyalahi perbuatan yang lebih utama, dan juga tidak menyalahi sunah. Ia hanya sebatas tidak disunahkan saja"

3. Penjelasan Syaikh Abu Bakar Syatha dalam Kitab I’anatut Thalibin

و تسن في الركعتين الأولين من رباعية أو ثلاثة ولا تسن في الأخيرتين

"Disunahkan membaca surat Al-Quran pada rakaat pertama dan kedua dari shalat yang memiliki empat atau tiga rakaat, dan tidak disunakah pada rakaat ketiga dan keempat"

Baca Juga: Posisi Jamaah Perempuan pada Waktu Shalat Jamaah

4. Penjelasan Syekh Zainuddin Al-Maliabari dalam Kitab Fathul Mu'in

و( تسن )في( الركعتين )الاوليين( من رباعية أو ثلاثية، ولا تسن في الاخيرتين إلا لمسبوق بأن لم يدرك الاوليين مع إمامه فيقرؤها في باقي صلاته إذا تداركه ولم يكن قرأها فيما أدركه

"Disunnahkan (membaca surat atau ayat Al-Qur’an) pada dua rakaat yang pertama dari shalat yang berjumlah empat rakaat atau tiga rakaat, dan tidak disunnahkan (membaca surat atau ayat Al-Qur’an) pada dua rakaat yang akhir kecuali bagi makmum masbuq, dengan gambaran ia tidak menemui dua rakaat awal besertaan imam, lalu ia (mestinya) membaca surat atau ayat Al-Qur’an pada rakaat shalatnya yang tersisa ketika bersama dengan imam, tapi ia tidak membacanya"

Sedangkan hukum membaca surat Al-Qur'an setelah Surat Al-Fatihah bagi makmum dalam rakaat pertama dan rakaat kedua ketika imam sedang membaca bacaan surat atau ayat Al-Qur’an tidak dianjurkan. Hal ini berlaku untuk shalat jahriyyah atau shalat yang dikeraskan bacaannya (Maghrib, Isya, dan Subuh). Sedangkan pada shalat sirriyah atau yang dilirihkan bacaannya, membaca surat atau ayat Al-Qur’an adalah hal yang dianjurkan.

Alasan dilarangnya membaca surat atau ayat Al-Qur’an pada shalat yang dikeraskan bacaannya atau jahriyyah adalah karena pada saat tersebut hal yang dianjurkan untuk makmum adalah mendengarkan bacaan Al-Qur’an yang sedang dilantunkan oleh Imam. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A'raf ayat 205:

وَإِذَا قُرِئ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat"

Dengan demikian hukum membaca ayat Al-Qur'an setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat yaitu tidak disunnahkan dan lebih baik tidak dilakukan. Sedangkan hukum membaca ayat Al-Qur'an ketika makmum telah selesai membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua tidak disunnahkan, karena hal yang dianjurkan adalah mendengarkan bacaan imam.

Wallahu A'lam


Referensi:
1. Kumpulan Hadits Nabi
2. Kitab Al-Minhaj Al-Qawim
3. Kitab I’anatut Thalibin
4. Kitab Fathul Mu'in