Tahun 686-695 M: Mengembalikan Arab yang Terpecah Belah Menjadi Satu Kesatuan

 
Tahun 686-695 M: Mengembalikan Arab yang Terpecah Belah Menjadi Satu Kesatuan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Khalifah Abdul Malik bin Marwan merupakan tokoh kunci dalam sejarah Bani Umayyah yang memiliki peran sangat penting dalam mengatasi perpecahan dan kekacauan yang melanda kekuasaan mereka. Pada masa pemerintahannya, Bani Umayyah terperosok dalam masa-masa sulit yang mengancam stabilitas pemerintahan.

Khalifah ke-5 Bani Umayyah

Pada tahun 685 Masehi, kekuasaan Bani Umayyah dipegang oleh Abdul Walid bin Marwan. Dia memimpin Bani Umayyah dalam masa yang penuh dengan konflik internal dan ketegangan di kalangan masyarakat Islam yang terpecah belah menjadi beberapa golongan.

Di Hijaz, kepemimpinan dipegang oleh Abdullah bin Zubair, sementara di daerah Arab Tengah dikuasai oleh Kaum Khawarij, dan di Iraq dipimpin oleh Al-Mukhtar Al-Thaqafi. Mereka semua memimpin gerakan pemberontakan atas dasar kehilangan kepercayaan mereka terhadap kekuasaan Bani Umayyah, terutama setelah tragedi pembunuhan Husain bin Ali di Karbala.

Menghadapi seluruh gerakan tersebut, mari kita telaah sikap Abdul Walid bin Marwan dalam merespons gejolak keadaan tersebut. Sejauh apa dia mampu menstabilkan kembali kekuasaan Bani Umayyah di Tanah Arab.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN