Bukan Hadiah Bermerek, Ini Kebahagiaan Sesungguhnya Anak
LADUNI.ID,KELUARGA -- Orang tua bisa memberikan materi, kasih sayang, perhatian dan apa saja untuk sang anak. Namun, rupanya kebahagiaan anak tidak hanya diukur dari materi.
Menurut psikolog pendidikan dan anak Elizabeth Santosa atau yang akrab disapa Lizzie, nyatanya kebahagiaan anak bukan hadiah barang atau produk bermerek. Lizzie mengatakan, berdasarkan pengalamannya, kebahagiaaan anak adalah perhatian yang mereka dapatkan.
"Berapa banyak mainan, baju, es krim misalnya yang dia dapat saat kecil? Dia tidak akan ingat. Karena saat dewasa, bahagia di memori dia itu misalnya, diajak papah ke Puncaklah, main kelambu, main gitar sama-sama, nggak ada yang ingat brand," kata Elisabeth di Jakarta, Kamis (24/1).
Orang tua sering salah kaprah menafsirkan maupun memberikan kebahagiaan yang kadang-kadang tidak terlalu bermakna untuk anak. Memang, saat kanak-kanak, si kecil seringkali lebih memilih dibelikan mainan, misalnya dibandingkan menghabiskan waktu bersama orang tua.
Tapi, jika sudah beranjak dewasa, orang tua perlu hati-hati. Kebiasaan itu lama-lama bisa membuat anak kerap berorientasi materi.
"Padahal mereka bahagia kalau punya memori bahagia. Dekat, terlibat bersama orang tua. Kenapa anak bahagia penting? Karena kalau anak bahagia, dia punya energi positif, ke sekolah bahagia, jadi dasar untuk semuanya," kata Lizzie.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...