Negeri Ini Maju dan Merdeka Andil Pesantren

 
Negeri Ini Maju dan Merdeka Andil Pesantren

LADUNI. ID, KOLOM- Saat ini, dipesantren ada ribuan bahkan puluhan ribu anak negeri yang terselamatkan dari arus negatif globalisasi, meskipun harus hidup sederhana, makan apa adanya, serta dengan fasilitas yang serba terbatas.

Tetapi disinilah putra-putri bangsa terselamatkan dari pengaruh arus negatif globalisasi. Di pesantrenlah anak-anak bangsa terselamatkan dari pergaulan bebas yang semakin hari semakin jadi kekerasan dan kekejaman terhadap anak-anak dan wanita sepertinya sudah tak terbendung.


Hampir setiap hari kita media sosial memberitakan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para pemuda dan pelajar, yang merupakan akibat dari hilangnya moral anak bangsa.

Hal yang sangat disayangkan adalah apa yang biasa dilakukan oleh para siswa dan mahasiswa, yaitu tawuran antar sekolah ataupun unjukrasa yang berujung rusuh.


Melakukan hal-hal yang tercela sudah merupakan sebuah kebanggaan bagi mereka yang menempuh pendidikan formal seperti tawuran antar sekolah yang merupakan prilaku yang memalukan.

Tapi kini menjadi budaya yang membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada PR yang belum terselesaikan dari pendidikan formal  dalam mendidik anak bangsa, dipendidikan formal  yang seharusnya membuat mereka manjadi kaum terpelajar dan berakhlakul karimah.

Mereka mungkin cerdas dan punya ilmu pengetahuan yang luas tapi sayang mereka sudah tidak punya etika. Pacaran yang merupakan larangan dalam agama kini seolah-olah dianggap gaya hidup.

Sebaliknya hal seperti itu nyaris tak kita temukan di dunia pesantren. Tak pernah kita dengan ada santri tertangkap bawa sabu-sabu, dan juga tak pernah kita dengar adanya santri yang rusak antar pesantren.

Hal ini merupakan fakta keberhasilan pesantren dalam mendidik generasi bangsa. Karena di pesantren tak hanya diajarkan ilmu pengetahuan tapi juga mengajarkan adab dan etika sebagai jati diri muslim sejati.

Pesantren mendidik manusia sebagaimana pendidikan yang diwariskan oleh Rasulullah saw, karena sebelum datangnya Islam, manusia di seluruh penjuru dunia layaknya binatang tanpa adanya moral, etika, dan akhlak. Dimana-mana hukum adalah hukum rimba, siapa yang kuat dialah yang berkuasa.


Namun saat datangnya Islam Rasulullah SAW mengajak manusia kejalan yang benar dan lurus, dengan akhlak yang mulia, sehingga banyak hati yang tersentuh untuk masuk Islam karena keluhuran budi pekerti Rasulullah SAW.

Metoda yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam berinteraksi dan berdakwah menyebarkan Islam dikemudian hari menjadi contoh teladan, terutama bagi para ulama yang menyebarkan Islam keseluruh penjuru dunia.

Kesuksesan penyebaran Islam di Indonesia tidak melalui kekerasan ataupun peperangan, tapi Islam sukses di Indonesia dengan metode pendekatan sebagaimana yag dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap orang-orang Madinah.


Walaupun Rasulullah SAW telah tiada tapi apa yang beliau wariskan adalah pegangan kita untuk bahagia dunia akhirat. Diakui ataupun tidak, peran pesantren dalam mendidik dan membimbing putra putri bangsa telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan dan moralitas negeri ini,.

Fenomena  ini di buktikan dengan banyaknya tokoh-tokoh besar di negeri ini yang bersal dari pendidikan pesantren.

Meskipun terkadang harus siap dengan kekurangan fasilitas dan insfratuktur. Kekurangan itu tidak membuat kaum sarungan berunjuk rasa kepada Pemerintah sebab bagi mereka bukanlah apa yang telah diberikan oleh negara dan bangsa, tapi bagimana mereka bisa memberikan untuk agama bangsa dan negaranya.

 Bahkan dalam dengan kesederhanaan bagunan membuat mereka semakin khusyuk dalam sujud dan rukukdi pesantren. Selain itu ada keteladanan lain dibalik berdirinya dan kokohnya pendidikan persantren di Indonesia yaitu peran para guru, meskipun tidak ada gaji tidak membuat guru pesantren lelah dan berhenti dalam mencetak pewaris para Anbiya.

Guru pesantren juga mengajarkan kita keikhlasan serta merekalah yang disebut sebut pahlawan tanpa tanda jasa. Bagi para guru di pesantren mengajarkan adalah ibadah dengan niat Lillah.


Ringan sama dijinjing berat sama dipikul yang dulunya dikobarkan semasa penjajahan kini sepertinya sudah tak berlaku. Padahal semenjak periode penjajahan sampai perang mempertahankan kemerdekaan ada ratusan bahkan ribuan ulama yang bertumpah darah.

Mereka juga mengorbankan nyawanya sebagai syuhada sebagai lambang kecintaan mereka kepada kita agar tidak berkepanjangan dalam penjajahan. Tapi kini saat negara sudah merdeka, saat kebebasan sudah didapatkan, ulama di pandang sebelah mata.

Jikalau saja pemerintah mau bekerja sama dengan ulama dalam mendidik anak bangsa, kenyamanan, keamanan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia jauh lebih mudah dan keberkahan akan senantiasa turun bagi bangsa ini.

Karena anak-anak yang ditempat dengan ilmu agama yang cukup sejak kecil akan jauh lebih mengenal Tuhannya. Ketika seorang manusia mengenal Tuhannya maka hal itu dapat mencegahnya dari berbuat kemungkaran bagi diri dan bangsanya.

Apabila semua anak di Indonesia mendapatkan pendidikan agama yang cukup, maka Indonesia pasti akan bergeser ke arah yang lebih baik, kejayaan yang dulu pernah dicapai saat periode kerajaan-kerajaan Islam berkuasa di Indonesia bukan hal mustahil untuk kembali terulang.

Pesantren sebagai media pendidikan Islam, dibawah bimbingan ulama pasti bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, dulu kita berjaya dengan keberkatan dan do’a ulama kini saat nya kita kembali kepangkuan ulama, dengan cara belajar Islam dan akhlak kepesantren dan menimba ilmu pada alim ulama dan menjadi Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.Amin.

Oleh :Al-Munadi Zulkifli

Sumber : LbmMudiMesra