Menulis yang Akan Dibaca di Akhirat

 
Menulis yang Akan Dibaca di Akhirat

LADUnI.ID - Sebelum menulis dan men-share apapun, helalah napas sejenak dan berpikirlah, bahwa yang Engkau tulis di dunia saat ini kelak akan Engkau baca di Akherat nanti. Untaian bait syair berikut dengan bahasa yang indah mengingatkan:

وما من كاتب إلا ســـيفنى
ويبقى الدهر ما كتبت يداه

فلا تكتب بكفك غير شيء
يســرك في القيامة أن تراه

Saat Engkau sudah tiada, apa yg Engkau tulis akan tetap ada dan abadi. Maka, janganlah pernah menulis kecuali yg membuatmu bangga saat itu ditunjukkan padamu di hari Kiamat kelak.

Bayangkanlah, setiap kata yang saat hidupmu engkau share untuk menyerang, menghina, dan mencela orang lain, diperlihatkan kepadamu di Akherat nanti. Kalau Engkau membayangkan akan malu dan menyesal, maka berhentilah melakukannya mulai sekarang.

Bayangkanlah, kata-katamu yang berupa hinaan, cacian, dan fitnah itu menyebar dan terus menyebar saat engkau telah tiada. Ia bergulir tanpa putus sampai terbaca oleh orang-orang yang tidak terbayang olehmu jumlahnya. Bayangkan, bahwa Engkau menanggung dosanya sebanyak orang yang membaca dan meng-copasnya. Kalau itu membuatmu takut, maka berhentilah mulai sekarang.

Bayangkan juga, kata-kata negatifmu itu kemudian merubah pembacanya ikut berpikir dan bertindak negatif seperti dirimu. Benaknya diisi oleh tulisanmu dengan pikiran dan imij yang negatif. Ia kemudian ikut membenci apa yang sebelumnya tidak ia benci. Bahkan, ia kemudian menularkan pikiran negatif yang sama kepada orang lain, yang kemudian meneruskannya lagi kepada orang lain, dan seterusnya... Bayangkan, seperti itu pulalah menjalar dan berantainya dosa yang harus Engkau tanggung di Akherat kelak. Jika itu membuatmu takut, maka berhentilah, berhentilah menulis keburukan.

Sebaliknya, bayangkanlah, sepotong kalimat berupa nasihat dan motivasi kebaikan yang engkau tulis diperlihatkan kepadamu di Akherat kelak. Di hadapan pengadilan Akherat Engkau membacanya dengan wajah sumringah. Kalau itu membuatmu tersanjung, maka manfaatkanlah layar HP dan laptopmu untuk sebanyak mungkin menulis dan menyebarkan hal serupa untuk dibaca orang lain.

Bayangkalah, kelak di akherat ditunjukkan kepadamu bahwa nasihat dan kata-kata baikmu itu terus bergulir dan dibaca oleh begitu banyak orang. Dan sebanyak itu pula pahalamu terus mengalir dan dilipatgandakan. Kalau itu membuatmu bahagia, maka teruslah menyebar kata-kata baik dengan tulisanmu.

Bayangkan pula, nasihat dan motivasi baikmu itu kemudian mempengaruhi pikiran dan prilaku pembacanya. Tulisanmu mengisi pikiran dan benaknya dengan informasi dan ilmu yang positif. Ia kemudian berubah menjadi pribadi dengan pikiran dan sikap yang positif. Lalu ia menularkannya kepada orang lain, yang kemudian juga menularkannya ke yang lain, dan seterusnya... Bayangkan, seperti itulah menjalar dan berlipatbanyaknya ganjaran pahala yang Engkau peroleh. Jika itu yang Engkau impikan, banyaklah menulis dan men-share kebaikan.

Di akhirat kelak, Engkau adalah pewaris tunggal royalti dari tiap kata yang Engkau tulis di dunia ini. Jika itu adalah kebaikan, engkau menikmati limpahan pahalanya. Sebaliknya, jika itu hinaan, umpatan, fitnah, atau kata buruk lainnya, bersiaplah menanggung balasannya berupa siksaan dan azab yang pedih.

Oleh: Nasaruddin Idris Jauhar

Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya  

 

 

Tags