Menulis dan Spirit Berita Mutawatir (1)

 
Menulis dan Spirit Berita Mutawatir (1)

LADUNI.id - KONON, orang yang menguasai informasi akan menguasai dunia. Dengan informasi, orang akan mengetahui kejadian apapun yang sulit dijangkau oleh penglihatan danpengamatan diri sendiri. Dunia semakin dekat. Yang jauh akan lebih dekat. Itu jika informasi yang diperoleh valid dan sesuai dengan fakta di lapangan.

Wartawan sebagai penyampai informasi, harus memiliki jaringan informasi yang luas. Ketika tidak memiliki kunci-kunci informasi, maka fakta yang didapatkan akan sumir. Inilah kemudian mengingatkan saya pada salah seorang teman ketika pertama kali dibaiat menjadi wartawan di salah satu media nasional.

Waktu itu, dia bertugas di Kalimantan Selatan. Karena masih awal, masih belum memiliki banyak teman tentunya. Informasi pun masih terbatas. Suatu waktu, dia sedang duduk di pinggir jalan. Lalu, ada mobil ambulans berkecepatan tinggi diiringi sirine. Mobil maupun kendaraan lain minggir untuk mempersilahkan ambulans mendahului.

Teman saya ini, tanpa berfikir panjang, langsung mengejar ambulans itu. Dia berfikir, ini pasti ada kejadian darurat. Pasti akan ada fakta menarik untuk diungkap dalam sebuah berita. Namun, setiba di depan salah satu masjid, ambulans itu berhenti. Sang sopir ke luar dan langsung pergi dengan cepat ke kamar kecil di masjid itu.

Wartawan ini, telah menyiapkan camera dan siap jebret. Namun, ternyata ambulans yang menghidupkan sirine dan bisa bebas berlalu lalang di jalan raya, bukan karena ada kejadian gawat darurat. Bukan pula karena ada orang sakit gawat dan butuh pertolongan pengobatan cepat. Tetapi karena sang sopir kebelet kencing. Agar tidak terjebak macet, dia menghidupkan sirine. 

”Saya menghidupkan sirine karena kabelet kencing. Sehingga tidak terjebak macet. Bukan karena angkut orang sakit atau yang lain,” kata sang sopir ditirukan teman saya tadi.

Ini menjadi fakta menarik bahwa wartawan harus menguasai informasi. Wartawan harus banyak telinga. Jika sang sopir telah berbohong dengan membohongi para pengendara lain, maka wartawan tidak boleh berbohong. 

Penguasaan berbagai informasi menjadi penting. Namun, untuk memastikan informasi itu, memang harus turun langsung ke lapangan. Ketika turun ke lapangan kadang memang mengecewakan, tapi bukan berarti harus patah semangat. Sebab tidak ada berita libur.

Sementara, penerima informasi atau pembaca suatu berita, akan menerima sebuah berita sesuai dengan apa yang disampaikan dalam berita itu. (*)