Kelebihan Doa Nabi Yunus

 
Kelebihan Doa Nabi Yunus

 

LADUNI.ID, HIKMAH -  Salah satu doa dalam kehidupan yang menjadi doa mustajabah berupa untaian doa yang dibacakan oleh Nabi Yunus As saat beliau dalam perut ikan. Doa tersebut berbunyi 

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (Ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya"

Doa nabi Yunus tersebut bisa tercapai hajat dan cita-cita kita apabila kita mengamalkan dengan kontinyu. Kelebihan doa ini sudah tidak diragukan lagi kelebihan tercapai hajat dan segala keinginan.

Dahsyatnya kelebihan doa nabi Yunus telah dijelaskan dalam hadist nabi. Dalam hal ini Rasululah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun menyebut betapa mustajabnya doa dzikir Nabi Yunus ini dalam mengatasi berbagai kesulitan hidup tiap mukmin. Sabdanya:


دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

Artinya: “Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin”. (Artinya: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (ya Allah), Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat zalim/aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.” (H.R. At-Tirmidzi).


Tiga kesulitan yang sangat dan berada dalam tiga kegelapan sekaligus: gelapnya dalam perut ikan tentu sangat susah bernafas, gelapnya di dalam lautan tak mampu melihat apa-apa, dan di tengah gelapnya malam tak bisa berbuat apa-apa.


Dalam kondisi tersebut nabi Yunus langsung menyerahkan penyelesai problematikanya kepada Allah Rabbul ‘Aalamiin. Tuhan semesta alam. Dengan mentauhidkan-Nya, bertasbih memuji-Nya dan mengakui kezaliman diri. Yakni dengan memperbanyak doa dzikir:


Kisah nani Yunus dalam perit ikan juga Allah pun mengabadikannya di dalam Al-Quran:


وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (87) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (88)

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan, dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Anbiya’ [21]: 87-88).

Beranjak dari itu dzikir Nabiyullah Yunus AS ini  adalah dzikir yang memiliki faedah untuk mensirnakan kesulitan kesulitan besar dalam hidup, sehingga do’a orang yang berdzikir dengan dzikir Nabiyullah Yunus termasuk do’a yang mustajab.

***Helmi Abu Bakar El-Langkawi, Penggiat Literasi asal Dayah MUDI Samalanga. Dikutip dari berbagai sumber