Menopause Adalah Tanda Alami Berakhirnya Haid?

 
Menopause Adalah Tanda Alami Berakhirnya Haid?
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Perubahan dalam siklus haid merupakan bagian alami dari proses penuaan pada wanita. Salah satu tahap penting dalam perjalanan ini adalah menopause, yang menandai berakhirnya siklus menstruasi. Menopause umumnya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, meskipun pada beberapa wanita dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat. Faktor genetik, kesehatan reproduksi, dan gaya hidup dapat memengaruhi kapan seseorang mengalami menopause. Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi selama menopause juga dapat menyebabkan gejala seperti hot flash, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati.

Meskipun menopause adalah tanda alami penuaan, dampaknya pada kesehatan wanita bisa bervariasi. Beberapa wanita mungkin mengalami gejala yang ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan yang signifikan. Penting untuk dicatat bahwa menopause bukanlah akhir dari kesehatan reproduksi wanita; bahkan setelah menopause, wanita masih bisa mendapatkan manfaat dari perawatan kesehatan yang sesuai, termasuk pemeriksaan rutin dan manajemen gejala menopause jika diperlukan.

Selain menopause, ada juga kondisi lain yang dapat menyebabkan berhentinya menstruasi pada wanita di usia yang lebih muda. Misalnya, kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, atau penurunan fungsi ovarium prematur (POI) dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Di sisi lain, gaya hidup seperti kekurangan gizi, stres berat, atau olahraga berlebihan juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Penting bagi wanita untuk memahami perubahan pada siklus menstruasi mereka dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran atau perubahan yang signifikan.

Memahami perubahan hormonal yang terkait dengan menopause dan faktor-faktor lain yang memengaruhi siklus menstruasi dapat membantu wanita mengelola transisi ini dengan lebih baik. Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan dukungan medis yang tepat dapat membantu mengurangi gejala tidak nyaman yang terkait dengan menopause dan memastikan kesehatan secara keseluruhan. Terlepas dari tahapan hidup mana seorang wanita berada, penting untuk memberikan perhatian khusus pada kesehatan reproduksi dan memahami perubahan yang alami namun signifikan yang terjadi pada tubuh wanita sepanjang hidupnya.

Para ulama, berbeda pendapat tentang apakah ada batasan tertentu bagi usia haid, di mana seorang wanita tidak mendapatkan haid sebelum atau sesudah usia tersebut? Ad-Darimi, setelah menyebutkan perbedaan pendapat dalam masalah ini, mengatakan: "Hal ini semua, menurut saya, keliru. Sebab, yang menjadi acuan adalah keberadaan darah. Seberapa pun adanya, dalam kondisi bagaimana pun, dan pada usia berapapun, darah tersebut wajib dihukumi sebagai darah haid. Dan hanya Allah Yang Maha Tahu. (Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, Juz 1, hal. 486).

Bila dalam pemeriksaan medis/ bukti medis dinyatakan wanita ini sehat, cenderung ikut qoul ad-darimiy (keluar darahnya masih teratur atau dalam masa transisi menuju menopause). Mengenai usia monopause seorang wanita ulama' khilaf. Adapun yang paling sedikit yaitu dari umur 50 tahun sampai pada yang paling banyak yaitu 85 tahun, umur-umur tersebut dengan meninjau yang umum bagi wanita, akan tetapi tidak menutup kemungkin bahwa usia wanita haid itu tidak ada akhirnya (tidak dibatasi), yakni selagi masih hidup mungkin saja wanita masih bisa mengalami haid.

: وهو أى سن اليأس إثنتان و ستون سنة و قيل خمسون___ وفيه أقوال أخر أقصاها خمس و ثمانون سنة و أدناها خمسون. إعانة الطالبين ٤/٤١

الثرقاوي ١/ ١٤٧

و سن اليأس من الحيض إثنان و ستون سنة هو المعتمد و هذا باعتبار الغالب فلا ينافي ما صرحوا به من أنه لا آخر له لسن الحيض فهو ممكن ما دامت حية.

Wallahu A'lam. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 18 Februari 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
__________________
Editor: Kholaf Al Muntadar