Laduni - Layanan Digital untuk Nahdliyin (Nahdlatul Ulama NU)
- Minggu, 27 September, 2020
- Bersuci
- Shalat
- Puasa
- ZIS
- Haji Umroh
- Nikah
- Wanita
- Muamalah
- Amaliyah
- Bisnis & Perdagangan
- Jenazah & Makam
- Qurban & Aqiqah
- Warisan
- Nahdlatul Ulama
- Sekolah
- Pesantren
- Perguruan Tinggi
- Ulama
- Lokasi Ziarah
Hukum tentang Hakim Mengawinkan Anak Perempuan dengan Wali Hakim Tanpa Ada Bukti
Hukum tentang Hakim yang mengawinkan anak perempuan dengan Wali Hakim tanpa ada bukti.
Hukum tentang Hakim Mengawinkan Perempuan dengan Dua Saksi
Hukum tentang hakim yang menikahkan perempuan dengan dua saksi, walaupun ada kemungkinan informasi umur yang salah.
Perempuan Dikawinkan oleh Wali Hakim, Sedang Walinya Mengawinkannya dengan Lelaki Lain
Bagaimana pendapat Muktamar tentang seorang perempuan yang dikawinkan oleh wali hakim di Jawa, sedang walinya sendiri (wali mujbir) berada di Mekkah dan mengawinkannya dengan seorang laki-laki lain (di Mekkah), perkawinan manakah yang dianggap sah?.
Dalam Akad Nikah, Haruskah Mendahulukan Pihak Pria atau Perempuan?
Penjelasan tentang keharusan mendahulukan salah satu pihak dalam akad nikah.
Hukum Ceramah Keagamaan oleh Ustadzah di Tengah Jamaah Pria
Penjelasan tentang ustadzah perempuan yang berada di tengah-tengah jamaah pria.
“Kukawinkan Padamu Perempuan Pinanganmu”, Pria Tidak Pernah Meminang sebelum Akad Nikah
Penjelasan tentang pernyataan "kukawinkan padamu perempuan pinanganmu", padahal pengantin pria tidak pernah meminang.
Perempuan Yang Mau Menikah Sebelum Masa 'Iddahnya Selesai
Tidak boleh kawin (nikah) sebelum iddah tiga sucian atau usia lanjut sampai tahun lepas dari haid (sinn al-ya’si) ittifaq antara pendapat ulama.
Hukum Perempuan yang Belajar Berkendara
Bagaimana hukum orang perempuan belajar naik sepeda, apakah itu boleh atau tidak.
