Doa Malam Nishfu Sya'ban yang Dibaca oleh Sayyid Utsman bin Yahya (Mufti Betawi)

 
Doa Malam Nishfu Sya'ban yang Dibaca oleh Sayyid Utsman bin Yahya (Mufti Betawi)
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Diriwayatkan di dalam banyak kitab, bahwa Malam Nishfu Sya'ban dilakukan pertama kali oleh para Tabi’in (generasi setelah Sahabat Nabi) di Syam Syria, seperti Khalid bin Ma’dan (perawi dalam Bukhari dan Muslim), Makhul (perawi dalam Bukhari dan Muslim), Luqman bin ‘Amir (Al-Hafidh Ibnu Hajar menilainya sebagai perawi yang jujur) dan sebagainya. Mereka mengagungkan dan menghidupkan Malam Nishfu Sya'ban dengan beribadah dan membaca doa-doa khusus. Dan dari tradisi inilah kemudian belakangan dijadikan landasan umat Islam dalam mengambil keutamaan di Malam Nishfu Sya'ban. 

Di Malam Nishfu Sya’ban sebagaimana tradisi ulama terdahulu, kita dianjurkan untuk membaca Surat Yasin tiga kali. Bacaan yang pertama diniati agar diberi panjang umur dalam ketaatan. Bacaan yang kedua diniati agar dilapangkan rezeki. Dan bacaan yang ketiga diniati agar ditetapkannya iman. Lalu setiap selesai membaca Surat Yasin dilanjutkan dengan membaca doa Malam Nishfu Sya'ban.

Banyak doa dari para ulama yang biasanya dibaca di Malam Nishfu Sya'ban. Di antaranya adalah doa yang biasa dibaca oleh Sayyid Utsman bin Yahya sebagaimana disebutkan di dalam kitabnya yang berjudul Maslakul Akhyar. Berikut ini teks lengkapnya: 

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

“Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan Pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Wahai Tuhanku, jika Engkau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfudh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfudh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan bisa mendapatkan taufiq untuk berbuat kebaikan, karena Engkau telah berkata –dan perkataan-Mu adalah benar– di Kitab-Mu yang diturunkan melalui ucapan Nabi utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfudh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Di dalam doa tersebut, dhomir mufrad (kata ganti tunggal) dapat diganti menjadi dhomir jama' (kata ganti banyak orang) bila dibaca berjamaah. 

Demikianlah doa yang biasa dibaca oleh Sayyid Utsman bin Yahya, atau yang akrab disapa Habib Utsman, Mufti Betawi. Kebiasaan membaca doa tersebut telah masyhur di kalangan umat Islam Betawi di zamannya. Dan jika dilihat di dalam hampir semua tradisi umat Islam di Indonesia, ternyata juga melakukan amalan yang sama di Malam Nishfu Sya'ban dengan doa yang mirip, tidak jauh berbeda. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 15 Maret 2022. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Editor: Hakim