Biografi KH. Abdul Rasyid Ramli, Pendiri Madrasah Islam Wal Ihsan, Jakarta Utara

 
Biografi KH. Abdul Rasyid Ramli, Pendiri Madrasah Islam Wal Ihsan, Jakarta Utara
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Mendirikan Madrasah
3.2  Mengasuh Majelis Taklim

4.    Karya-Karya
5.    Chart Silsilah Sanad
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Abdul Rasyid Ramli lahir pada tahun 1922 di Kampung Mangga, Tanjung Priok. Beliau merupakan putra dari pasangan H. Ramli bin H. Sa`inan dan Hj. Jahariah binti H. Jahari (dikenal dengan nama Guru Ja`ang).

Ayahnya pernah bermukim di kota Makkah, Arab Saudi selama tiga tahun untuk mengaji dan sekembalinya ke tanah air, beliau menikah dengan Hj. Jahariah dan menjadi guru mengaji di kampungnya.

1.2 Wafat
KH. Abdul Rasyid Ramli wafat di kediamannya di Kampung Mangga, Tugu Selatan, Jakarta Utara pada hari Sabtu jam 21.05 WIB, tanggal 5 Safar 1427 H atau bertepatan dengan tanggal 4 Maret 2006 di usia 84 tahun dengan meninggalkan seorang istri,  6 orang anak,16 cucu dan 3 cicit. Kini, perjuangan beliau diteruskan oleh putranya, KH. Achmad Habibi HR, yang sekaligus salah seorang murid betawinya.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Di masa kecil, orangtuanya menyerahkan Kyai Rasyid kecil kepada Tuan Guru Nausin untuk mengaji sampai usia baligh. Selesai mengaji dari Tuan Guru Nausin, beliau melanjutkan mengaji sekaligus mondok di Madrasah Islam Wal Ihsan yang dipimpin dan diasuh oleh KH. Abdul Salam bin H. Hasni  yang dikenal oleh masyarakat Betawi dengan nama panggilan Guru Salam Rawa Bangke (kini Rawa Bunga), Jatinegara selama 6 tahun.

Selesai mondok di Rawa Bangke, Kyai Rasyid meneruskan perjalanan ngajinya di Mushalla Bapak Ni`ung, Sindang,Tanjung Priok dengan pengajarnya Guru Abdul Madjid Tanah Abang, Kyai Usman Perak dan Mu`allim Thabrani Paseban.

Kyai Rasyid  juga mengaji kepada Mu`allim Arfan Baroja Pekojan, al-Habib Ali Bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang, KH. Abdullah Syafi`i, KH. Zahruddin Ustman, KH. Hasbyallah Klender, KH. Noer Alie Bekasi dan Guru Manshur Jembatan Lima.

Pada saat beliau mengaji di Guru Manshur Jembatan Lima terjadi peristiwa bersejarah yang  menjadikannya saksi hidup dan peristiwa ini sering dijadikannya bahan cerita saat berbincang-bincang dengan para kyai dan ustadz, seperti  kepada KH. Saefuddin Amsir. Yaitu, berkunjungnya Hadratussyekh KH. Hasyim Asy`ari, pendiri dan tokoh NU, ke kediaman Guru Manshur Jembatan Lima untuk berkonsultasi karena beliau berniat untuk meninggalkan NU. Guru Manshur kemudian memberikan saran agar KH. Hasyim  Asy`ari tidak meninggalkan NU.

Pada masa tuanya sampai beliau sakit pun, beliau masih terus mengaji dengan Al-Habib Syekh Al-Jufri Al-Fudhola, di Jalan Dobo, Jakarta Utara, Mu`allim KH. Syafi`i Hadzami di Kebon Nanas yang kemudian berpindah tempat di Kali Malang Jakarta Timur, Al-Habib Ali bin Abdurrahman As-Seggaf di Majelis Ta`lim Al-`Afaf, Tebet, Jakarta Selatan.

2.2 Guru-Guru

  1. H. Ramli bin H. Sa`inan (ayah),
  2. Tuan Guru Nausin,
  3. KH. Abdul Salam bin H. Hasni,
  4. Guru Abdul Madjid Tanah Abang,
  5. Kyai Usman Perak,
  6. Mu`allim Thabrani Paseban,
  7. Mu`allim Arfan Baroja Pekojan,
  8. Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang,
  9. KH. Abdullah Syafi`i,
  10. KH. Zahruddin Ustman,
  11. KH. Hasbyallah Klender,
  12. KH. Noer Alie Bekasi,
  13. Guru Manshur Jembatan Lima,
  14. Al-Habib Syekh Al-Jufri Al-Fudhola,
  15. Mu`allim KH. Syafi`i Hadzami,
  16. Al-Habib Ali bin Abdurrahman As-Seggaf.

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Mendirikan Madrasah
Selain mencintai ilmu, KH. Abdul Rasyid Ramli peduli akan pendidikan untuk generasi penerus. Di saat mudanya, beliau mulai membuka madrasah yang diberi nama sama seperti yang dimiliki oleh Guru Salam, yaitu Madarasah Islam Wal Ihsan.

3.2. Mengasuh Majelis Taklim
KH. Abdul Rasyid Ramli membimbing dan mengasuh majelis taklim untuk kaum ibu dan bapak yang semuanya berjumlah 20 buah dan tersebar di wilayah Tanjung Priok. Kemudian, beliau mewakafkan tanahnya seluas 5000 M2 untuk pendidikan formal dengan badan hukum yayasan yang bernama Yayasan Ar-Rasyidiyyah yang resmi berdiri pada tahun 1976 di Daerah Kampung Mangga, Tugu Selatan, Jakarta Utara.

Pada saat ini, Yayasan Ar-Rasyidiyyah telah menyelenggarakan TK Islam, Madrasah Ibtidaiyah, MadrasahTsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah dan Majelis Taklim yang digelar setiap malam Ahad dibawah bimbingan KH. Fachrurrozi Ishaq dan Drs. KH. Saifuddin Amsir.

4. Karya-Karya
Selain berkarya di bidang pendidikan, KH. Abdul Rasyid Ramli juga seorang penulis yang produktif dalam bidang Ilmu Tajwid dan tulisan-tulisan khutbah yang semuanya di dalam bahasa Arab Melayu. Kini, tulisan-tulisannya yang berupa manuskrip yang berjumlah 30 (tiga puluh) buah tersimpan di Jakarta Islamic Centre (JIC), sebagian lagi masih berada di tangan ahli waris.

5. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Abdul Rasyid Ramli.

6. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs: jakarta Islamic Centre


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 13 November 2020, dan terakhir diedit tanggal 30 Agustus 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya