Menag Tanggapi Pernyataan Presiden Mengenai Pakai Sarung Seminggu Sekali

 
Menag Tanggapi Pernyataan Presiden Mengenai Pakai Sarung Seminggu Sekali

LADUNI.ID, Jakarta - Ketika Presiden Jokowi mengajak untuk menggunakan sarung sebulan, dua minggu atau seminggu sekali, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin kemudian menyambut positif. Menag bahkan menginginkan agar masyarakat menggunakan sarung minimal sekali dalam sepekan. Lukman mengaku telah menyampaikan hal tersebut kepada presiden.

"Kemarin saya sudah berbisik kepada Pak Presiden. Saya bilang ke beliau, satu bulan itu terlalu lama. Kalau perlu dua minggu sekali atau seminggu sekali ada satu hari khusus mengenakan sarung," terang Lukman usai meresmikan Gedung Pendidikan Terpadu IAIN Surakarta di Sukoharjo, Senin (4/3) kemarin.

Menag Lukman juga menambahkan bahwa penggunaan sarung tersebut merupakan komitmen presiden untuk memelihara kebudayaan Indonesia. Presiden menilai sarung sebagai bentuk kesenian, wujud dari bagaimana masyarakat kita itu menghormati, menghargai, menjaga nilai-nilai seni masyarakatnya masing-masing.

"Pak Jokowi menganggap sarung itu kesenian. Sarung kita itu motifnya luar biasa banyak, ada yang batik, ada yang tenun, macam-macam. Motifnya juga juga beragam dan itu harus diakomodasi," paparnya.

Menurut Menag, penggunaan sarung bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi tak sedikit masyarakat yang memproduksi sarung, mulai dari industri kecil hingga besar. Mereka harus hidup dan berkembang, salah satu caranya kita menggunakannya secara maksimal dan mencintainya.

"Penggunaan sarung harus sesering mungkin kita lakukan, agar usaha kecil menengah yang memproduksi sarung kita itu tidak mati," pungkas Menag.

Melalui acara festival sarung di Jakarta belum lama ini, Jokowi mengajak masyarakat menggunakan sarung minimal sebulan sekali. Jokowi menilai, sarung sebagai kekayaan budaya yang tidak dimiliki negara lain.