Menyepi

 
Menyepi

LADUNI .ID - Menyepi itu perlu dan penting bagi hidup dan kehidupan. Allah menganjurkannya.

Allah berfirman :

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".

Ayat itu ingin mengatskan : Ingat dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah, seraya penuh rasa cemas dan khawatir akan siksa-Nya. Dan berdo’alah kepada-Nya dengan suara lirih, tidak keras-keras pada dini dan penghujung hari untuk kebaikan hidupmu dan orang lain. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai mengingat Allah dan hanya sibuk bermain-main hingga melupakan Dia dalam seluruh waktu mereka.

Menjelang menjadi utusan Tuhan, Nabi Muhammad sering pergi ke Gua Hira. Di sana beliau melakukan aktifitas spiritual seorang diri, menyepi, "Tahannuts", Meditasi. Ini cara pencarian Tuhan dan makna hidup di tengah-tengah hiruk pikuk kontestasi dan kacaubalau kehidupan yang acap mengabaikan etika-etika sosial dan kemanusiaan.

Para bijakbestari menjadikan "menyepi" sebagai cara memohon ampunan Tuhan, merefleksikan pengalaman hidup diri untuk apa saja dan merenungkan masa depan di sini harus bagaimana dan kelak sesudah tak lagi ada di sini apa yang harus dibawa.

Oleh: KH Husein Muhammad 

 

 

Tags