Hari Perempuan Internasional, Keppak Sumenep Perjuangkan Kesetaraan Gender

 
Hari Perempuan Internasional, Keppak Sumenep Perjuangkan Kesetaraan Gender

LADUNI.id, Sumenep - Kesetaraan Gender Perempuan masih sulit diraih, sebab masih banyak kebijakan dan regulasi pemerintah yang belum berpihak pada perempuan, semisal dalam kehidupan berdemokrasi.

Ketua Kelompok Peduli Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (Keppak) Sumenep, Nanik Farida, pada momentum Hari Perempuan Internasional (HPI) yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, mengungkapkan, jika kesetaraan gender di Indonesia masih sulit diraih.

"Hal itu bisa dilihat dari kebijakan dan Undang-Undang yang dibuat Pemerintah masih jauh dari keberpihakan pada perempuan, seperti dalam kehidupan berdemokrasi," ungkap Nanik Farida, Jumat (08/03/2019).

Menurutnya, dalam kehidupan demokrasi, perempuan memiliki peran sebagai voter mayority atau pemilih mayoritas, namun kekuatan perempuan masih belum disambut baik berbagai kalangan, karena dianggap membawa gerakan perubahan bahkan meruntuhkan posisi seorang kepemimpinan laki-laki.

Dikatakan, perempuan memiliki posisi strategis dalam kehidupan bernegara, bahkan mampu mengawal demokrasi yang bisa membuat kebijakan baru yang luar biasa, maka jika Undang-Undang Keterwakilan Perempuan dalam parlemen bisa terealisasi dengan baik, dipastikan tingkat korupsi di Indonesia akan turun drastis, seperti di Negara Peru.

Karena itu, pihaknya berharap, para pegiat pemberdayaan perempuan, pemangku kebijakan dan seluruh elemen masyarakat harus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender, karena merupakan kunci menuju demokrasi sesungguhnya,”ujar Nanik, Jumat (08/03/2019).

"Keseteraan gender membutuhkan tindakan nyata dari semua kalangan, karena itu pada Hari Perempuan Internasional ini, kaum perempuan tidak boleh kehilangan ide dan inovasi untuk melakukan perubahan, sebab kehidupan perempuan di masa mendatang ditentukan oleh pola pikir kaum ibu saat ini," tandasnya. (*)

Sumber : sumenep.go.id