Rahasia Seorang Wanita yang Diungkap Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah

 
Rahasia Seorang Wanita yang Diungkap Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah

Sahabat Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah menantu Baginda Nabi. Dikisahkan, Nabi merupakan pintu ilmu yang sangat luas. Ia sebagai bekal dunia akhirat sebagaimana pernah disabdakan, kunci ilmu dimiliki oleh sahabat Ali.

Menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah inilah beberapa rahasia seorang wanita.

  1. Sesungguhnya wanita (sanggup) menyembunyikan cinta selama empat puluh tahun, namun dia tidak (sanggup) menyembunyikan kebencian walaupun hanya sesaat.
  2. Sesungguhnya Allah menciptakan wanita dari kelemahan dan aurat. Maka, obatilah kelemahan mereka dengan diam, dan tutupilah aurat itu dengan menempatkannya di rumah.
  3. Sebaik-baik perangai wanita adalah seburuk-buruk perangai laki-­laki, yaitu: angkuh, penakut, kikir. Jika wanita angkuh, dia tidak akan memberi kuasa kepada nafsunya. Jika wanita itu kikir, dia akan menjaga hartanya dan harta suaminya. Dan jika wanita itu penakut, dia akan takut dari segala sesuatu yang menimpanya.
  4. Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, karena mungkin saja kecantikannya akan membinasakannya. Dan jangan pula kalian menikahi wanita karena hartanya, karena mungkin saja hartanya akan menjadikannya bersikap sewenang-wenang. Akan tetapi, nikahilah wanita itu karena agamanya. Sungguh, seorang budak wanita hitam yang putus hidungnya, tetapi kuat agamanya, dia lebih utama.
  5. Aib yang terdapat pada seorang wanita akan terus ada selamanya. Aib ini juga akan menimpa anak-anaknya setelah menimpa ayah mereka.
  6. Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecem­buruan seorang laki-laki adalah keimanan.
  7. Amma Ba’du. Wahai penduduk Irak, sesungguhnya kalian ini seper­ti perempuan yang mengandung. Dia lama mengandung bayinya, ketika telah sempurna kandungannya, dia melahirkan bayinya dalam keadaan mati, lalu meninggal pula suaminya dan dia pun lama menjanda. Kemudian yang mewarisi dirinya adalah orang yang jauh (kekerabatannya) dengannya.

Sumber: Berbagai Sumber