Ketika Fitnah Bertebaran, KH Ali Maksum: Orang Alim Tidak Boleh Diam

 
Ketika Fitnah Bertebaran, KH Ali Maksum: Orang Alim Tidak Boleh Diam

LADUNI.ID, Jakarta - Kiai Ali Maksum Krapyak dalam kitab “Hujjatu Ahlissunah wal Jamaah” mengutip sebuah hadis yang sangat relevan untuk situasi hari ini: ketika fitnah/bidah bertebaran di muka bumi ini, maka orang alim tidak boleh diam. Ia harus tampil menunjukkan keilmuannya untuk memperbaiki keadaan.

Jika ia tetap diam memilih aman, atau bersikap tak acuh, atau membiarkan keadaan chaos, maka Allah SWT beserta para malaikat dan segenap manusia akan mengutuk dia.

Hari ini, terutama di jagat media sosial, situasinya sangat memprihatinkan. Fitnah dan bid'ah bermunculan (hoax, ujaran kebencian, dll) akibat agama dibajak oleh orang-orang yang bukan ahlinya (kemanjon secara keilmuan; ilmu dan sanad keilmuannya tidak jelas).

Jika situasi seperti ini terus dibiarkan, agama akan membusuk dan ditinggalkan pemeluknya. Siapa yang harus disalahkan? Tentu saja orang alim yang tidak menggunakan kealimannya untuk memperbaiki kekacauan ini.

Pameo “sing waras ngalah” berlaku ketika menghadapi orang gila. Jika yang dihadapi perampok atau pembajak agama ya harus dilawan. Spirit dan prinsip hidup Ki Bagus Rangin Cirebon harus dihidupkan lagi: “Bengien wani, sekien wani, sukiki wani”.


Penulis: Jamaluddin Mohammad, Peneliti Lakpesdam PBNU. Ket. Foto: KH.Ali  Maksum  menangis ketika dibaiat menjadi Rais Aam PBNU Pada tahun 1982 di Kaliurang.