Menristekdikti: Kampus Harus Dorong Mahasiwa Berwirausaha

 
Menristekdikti: Kampus Harus Dorong Mahasiwa Berwirausaha

LADUNI.ID, Jakarta – Saat ini, perguruan tinggi didorong untuk memfasilitasi mahasiswa berwirausaha sejak di bangku kuliah. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.

"Sekitar 75 sampai 375 juta orang terdampak ‘great shifting’ pada sumber daya manusia. Tadinya mereka bekerja, tiba-tiba digantikan teknologi, pekerjaannya hilang," terang Menristekdikti saat meresmikan Gedung Perkuliahan dan Auditorium Kampus Timur Universitas Kristen Petra Surabaya, Senin (11/3).

Pada kesempatan tersebut, Nasir mengungkapkan teknologi kini sudah banyak mengambil alih pekerjaan, tidak hanya pekerjaan fisik, namun juga pekerjaan klerikal.

"Akuntan dalam menghitung manual, pekerjaannya diganti sistem komputer. Ada juga ‘public relation’ yang digantikan oleh ‘artificial intelligence’," ungkap Nasir di Auditorium Universitas Kristen Petra Surabaya.

Selain itu, Menteri Nasir menyampaikan mahasiswa dari jurusan manapun kini harus bisa mengerti teknologi lebih baik agar dapat mulai berwirausaha berdasarkan teknologi dan inovasi, termasuk bagi mahasiswa rumpun sosial, ekonomi, dan humaniora.

"Dulu masalah literasi hanya pada membaca, menulis, berhitung. Ini tidak cukup, harus menambah literasi data. Data yang begitu besar, bagaimana kita manfaatkan. Bagi mahasiswa ilmu sosial, tidak bisa mengandalkan model yang ada, harus menambah kemampuan coding, programming. Supaya mereka ke depan menjadi entrepreneurs muda yang baik," terangnya.

Lebih daripada itu, Menristekdikti menyarankan perguruan tinggi swasta, termasuk Universitas Kristen Petra untuk mencari bakat wirausaha di antara mahasiswanya, dan terus mendukung penajaman kemampuan berwirausaha mereka hingga laba dapat tercapai.

"Kalau bisa kreasi yang dihasilkan anak-anak kita mahasiswa, setiap enam bulan sekali ada pameran dengan business gathering mengundang para masyarakat, para investor. Ini akan jadi bisnis tersendiri, sehingga universitas bisa punya holding unit yang bisa menciptakan profit," tutur M. Nasir.

Sementara itu, Rektor Universitas Kristen Petra Djwantoro Hardjito menyampaikan universitas yang dia pimpin sudah menyiapkan beberapa program studi dalam memudahkan lulusan masuk ke dunia industri, termasuk sebagai wirausahawan.

"Ada beberapa inisiatif yang kami sudah mulai, antara lain merevitalisasi prodi Sastra Inggris antara lain menjadi English for Creative Industry, mengasah dan mengembangkan potensi dan kreativitas mahasiswa untuk menghasilkan karya kreatif dalam bahasa Inggris, termasuk film dan video, membuka program Digital Media untuk mengembangkan potensi anak bangsa dalam bidang animasi dan game; membuka beberapa program baru dalam industri kreatif, misalnya Design Fashion, Design Product, Interior, serta Strategic Communication dan Broadcast Journalism," pungkas Rektor Djwantoro Hardjito.

Untuk diketahui, peresmian ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Patdono Suwignjo, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 7 (Jawa Timur) Suprapto, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra Hary Sudjoko Listijo, Rektor Universitas Kristen Petra Djwantoro Hardjito, serta para pimpinan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra dan ratusan mahasiswa Universitas Kristen Petra. (Sumber konten: Times Indonesia. Sumber foto: Kemenristekdikti)