Ilmu adalah Cahaya Kehidupan

 
Ilmu adalah Cahaya Kehidupan
Sumber Gambar: artstation.com, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Manusia mencari berbagai bidang ilmu untuk arah yang sama, yakni adakalanya untuk memperbaiki pikiran agar terjaga dari kekeliruan perenungan dalam meraih tujuan apa saja, atau adakalanya melakukan perbaikan kinerja pada saat akan melakukan pekerjaan tertentu agar terhindar dari kesalahan ketika menyelesaikan pekerjaannya.

Tidaklah mengherankan jika kemudian banyak orang sukses memberikan motivasi kepada orang lain agar tidak berhenti mencari ilmu-ilmu yang dibutuhkan, tentu yang berkaitan dengan kecenderungan maupun pekerjaannya. Motivasi tersebut penting, karena hanya dengan menguasai ilmu maka manusia berusaha menjadi cerdas, memperbaiki pola pikir, meningkatan kualitas kerja, menjadi sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri, dan menyempurnakan kualitas dirinya. Sebaliknya, proses, kualitas kerja, dan hasil kinerja yang buruk jelas menggambarkan wujudnya pengaruh kebodohan pada diri manusianya.

Motivasi untuk mencari ilmu dengan demikian untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu untuk meningkatkan mutu pemikiran, memperbaiki kualitas kerja, dan untuk menemukan pembagian tugas sesuai bidang keahlian. Sebab, hanya dengan ilmu dapat dibedakan antara yang berkualitas buruk dari yang baik. Dalam hal ini ilmu menunjukkan kepada berbagai keutamaan, menuntun kepada kebajikan-kebajikan, menjaga dari segala bentuk kekurangan, dan dengan ilmu juga perbuatan yang baik (Al-'Amal As-Shalih) bisa dikenali.

Sehingga tepatlah bila orang bijak menyerupakan ilmu itu dengan cahaya (nur) yang menerangi manusia saat melintasi jalanan yang gelap gulita. Inilah yang menggambarkan suatu ilmu yang bermanfaat, yakni menerangi pemiliknya menggapai masa depan yang seringkali tak terlihat, tak tentu arah, dan dipenuhi berbagai resiko. Pertanda ilmu yang bermanfaat adalah jika ilmu itu berguna untuk menghasilkan pekerjaan yang memberikan manfaat, menjadi petunjuk yang jelas kepada perbaikan kualitas hidup diri manusia, baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh sebab itu, agama Islam juga memotivasi dan mewajibkan agar setiap orang menuntut ilmu. Tidaklah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Bahkan, saking pentingnya ilmu, maka dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas, disampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتُ الْجَهْلُ ...

"Di antara tanda-tanda telah dekatnya waktu Kiamat adalah diangkatnya ilmu (yang bermanfaat, yang diiringi amal baik), dan tersebarluasnya kebodohan...."

Demikianlah, secara tidak langsung Hadis tersebut menyiratkan makna bahwa ketika ilmu sudah diangkat oleh Allah SWT, maka dunia ini sudah mendekati kehancurannya. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 17 Maret 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: KH. Ahmad Ishomuddin

Editor: Hakim