Amalan yang Hendaknya Dilakukan oleh Seorang Muslim Sebelum Sholat Jumat

 
Amalan yang Hendaknya Dilakukan oleh Seorang Muslim Sebelum Sholat Jumat

LADUNI.ID, Karena istimewanya hari Jumat, Imam al-Ghazali bahkan menyarankan agar umat Islam mempersiapkan diri menyambut hari Jumat sejak hari Kamis, dimulai dengan mencuci baju, lalu memperbanyak membaca tasbih dan istighfar pada Kamis petang karena saat-saat tersebut sudah memasuki waktu keutamaan hari Jumat. Selanjutnya, kata Imam al-Ghazali, berniatlah puasa hari Jumat sebagai rangkaian dari puasa tiga hari berturut-turut Kamis-Jumat-Sabtu, sebab ada larangan puasa khusus hari Jumat saja.

Tatkala memasuki waktu subuh hari Jumat, seseorang dianjurkan melaksanakan mandi Jumat. Status amalan ini adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), dan wajib bagi seseorang yang malamnya mengalami “mimpi basah” atau bersebadan suami-istri yang membuatnya menanggung hadats besar.

Selepas mandi, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah soal pilihan pakaian. Menghias diri dengan pakaian serbaputih adalah pilihan terbaik sebab merupakan pakaian yang paling dicintai Allah (ahabbuts tsiyâb ila-Lâh). Pastikan pula badan dalam kondisi benar-benar bersih dan harum dengan memotong kuku, sikat gigi, mencukur bulu, atau memakai wewangian. Selanjutnya, bersegeralah berangkat menuju masjid dengan penuh ketenangan. Al-Ghazali pun mengutip sebuah pernyataan, “Kedekatan manusia saat berjumpa Allah tergantung seberapa pagi ia bergegas menuju shalat Jumat.”

Bagaimana ketika kita telah sampai di masjid? Imam al-Ghazali mengatakan, carilah barisan paling awal. Bila masjid sudah tampak ramai, jangan melangkahi bahu-bahu mereka, jangan pula lewat di depan mereka yang sedang shalat. Cari lokasi duduk yang dekat dengan dinding atau tiang sehingga tak ada orang lalu lalang di hadapan kalian.

Sebelum duduk, sebaiknya laksanakanlah shalat Tahiyyatul Masjid, yang utama empat rakaat. Tiap rakaat bakda al-Fatihah, bacalah surat al-Ikhlas sebanyak 50 kali (dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pengamal ini tak akan wafat kecuali ia melihat tempat untuknya di surga atau orang lain yang menyaksikan tempat tersebut. Sunnah juga dalam pelaksanaan shalat sunnah empat rakaat tersebut membaca surat al-An‘âm, al-Kahfi, Thâhâ, dan Yâsîn. Bila tak sanggup, bisa diganti surat Yâsîn, ad-Dukhân, as-Sajdah, dan al-Mulk. Surat-surat ini, kata Imam al-Ghazali, penting pula dibaca pada malam Jumat karena memiliki banyak keutamaan. Bagi mereka yang tak sanggup membaca surat-surat ini, dianjurkan membaca surat al-Ikhlas dan shalawat kepada Rasulullah sebanyak-banyaknya. Shalat Tahiyyatul Masjid tetap dianjurkan meskipun imam sedang berkhutbah—hanya saja saat-saat itu shalat Tahiyyatul Masjid hendaknya diperingkas.

Tatkala imam naik mimbar, seseorang dianjurkan berhenti berbicara, termasuk membaca shalawat dan doa, untuk kemudian sibuk menjawab adzan, serta fokus mendengarkan dan memperhatikan khutbah. Jikapun kita terpaksa menegur orang lain yang berisik, misalnya, maka cukup dengan bahasa isyarat, bukan kata-kata. Berkata-kata saat khutbah berlangsung dapat melenyapkan pahala shalat Jumat.

Sumber : NU Online