Yakinlah, Sebesar Apapun Dosamu akan Diampuni Allah

 
Yakinlah, Sebesar Apapun Dosamu akan Diampuni Allah

LADUNI.ID, Jakarta - Masjid Nabawi di Madinah merupakan masjid kedua yang menjadi tujuan Umat Islam, selain Masjidil Haram di Mekah, jika datang ke Arab Saudi.

Setiap hari puluhan ribu umat Islam dari seluruh dunia mendatangi masjid yang lebih luas dari stadion sepakbola itu. Mereka melakukan ibadah bergantian, tanpa henti siang dan malam.

Ramainya umat Islam datang bukan hanya karena masjid itu merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah Muhammad SAW. Tetapi karena banyak hal lain yang membuat umat Islam enggan melewatkannya.

Shalat di Masjid Nabawi, pahalanya sama dengan 10 ribu kali shalat di masjid biasa. Memang kalah dengan pahala shalat di Masjidil Haram yang pahalanya 100 ribu kali shalat di masjid biasa.

Namun, dengan pahala setara 10 ribu kali shalat di masjid biasa, maka sekali shalat di Masjid Nabawi = 10.000 : 5 = 2 ribu hari shalat (5 waktu) di masjid biasa. Atau = 5,48 tahun shalat 5 waktu di masjid biasa.

Bisa dihitung sendiri, jika selama 4 hari di Madinah, para anggota rombongan Umroh POS III selalu shalat 5 waktu di Masjid Nabawi. Kalau 15 kali shalat di Masjid Nabawi, berarti 15 x 5,48 tahun = 82 tahun shalat di masjid biasa. Melebihi usia kita. Wouww!!

Di dalam masjid itu terdapat makam Rasulullah, Muhammad SAW yang menjadi tujuan umat Islam untuk ziarah. Mereka mendatangi makam manusia agung itu dengan segala kerinduan, melebihi rindu kepada kekasih hati.

Raudhah, sepotong taman Surga yang ada di bumi berada di dalam masjid megah itu. Letak persisnya antara mimbar tempat Nabi Muhammad memberi ceramah sampai ke makam beliau.

Keistimewaan Raudhah tertuang dalam hadist Nabi "kekasih" Allah itu. Siapa yang berdoa untuk kebaikan di tempat itu akan dikabulkan. Tentu, keistimewaan itu dicari, bahkan dikejar seluruh umat Islam yang beriman.

Bagi umat Islam yang jauh, tidak mudah untuk datang ke Arab Saudi, kemudian mendatangi Mesjid Nabawi dan memohon di Raudhah. Butuh kesiapan penuh, mulai dari dana, fisik dan keimanan, berupa keyakinan yang kuat.

Setelah sampai di Masjid Nabawi, juga tidak mudah untuk masuk di Raudhah. Karena semua pengunjung juga ingin masuk ke sana. Peristiwa dorong-dorongan pasti terjadi, meskipun petugas berseragam sudah berusaha mengaturnya. Kesempatan yang diberikan petugas kepada setiap orang untuk shalat dan berdoa di Raudhah juga tidak lama. Hanya sekitar 20 menit.

Walaupun waktunya pendek. Tapi dalam kekhusyukan yang mendalam, semua dosa akan teringat, semua doa akan terucap. Umat Islam yang sudah berusaha menguatkan hati sekalipun, lebih sering gagal, dibanding berhasil. Air mata itu tumpah juga, tanpa bisa ditahan.

Selain mendoakan diri sendiri dan keluarga. Terbayang proses perjalanan ke Tanah Suci yang mengharu biru. Betapa besar bantuan MAS AQUA DWIPAYANA kepada semua anggota rombongan tanpa mengharap imbalan. Begitu juga tugas yang diemban USTADZ NURCHOLIS dan IBU YAYAH yang harus mengurus segalanya.

Selain berdoa untuk diri sendiri dan keluarga. Seuntai doa juga dipanjatkan bagi mereka, semoga Allah membalasnya dengan segala yang terbaik bagi MAS AQUA, USTADZ NURCHOLIS dan IBU YAYAH. Karena hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan yang diberikan kepada seluruh anggota. Karena sepenggal ucapan terimakasih tentu tidaklah cukup untuk membalas semua kebaikan yang diberikan.

Di Raudhah itu pula bayangan kesalahan dan ampunan Allah seakan berbaur. Rasa takut akan dosa dan harapan ampunan Ilahi Rabbi membawa hati umat Islam ke alam bawah sadar, sesungguhnya hanya Allah yang dapat mengampuni manusia. Tetapi harus yakin, seberat atau sebesar apapun dosa manusia itu. Bila sungguh-sungguh memohon ridha dan ampunan Allah, pasti diampuni, karena Allah ghafurur rahim. Insya-Allah.


Artikel ini ditulis oleh Mondry, anggota Umrah POS III.