Politik di Mata Syaikh Muhammad Abduh

 
Politik di Mata Syaikh Muhammad Abduh
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syaikh Muhammad Abduh, seorang pembaharu Islam terkemuka, sangat membenci praktik-praktik politik pada zamannya. Mendengar kata politik membuatnya trauma. Ia pernah mengatakan berikut ini:

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ السِّيَاسَةِ وَمِنْ لَفْظِ السِّيَاسَةِ وَمِنْ مَعْنَى السِّيَاسَةِ وَمِنْ كُلِّ حَرْفٍ يُلَفَّظُ مِنْ كَلِمَةِ السِّيَاسَةِ وَمِنْ كُلِّ خَيَالٍ يَخْطُرُ بِبَالِى مِنَ السِّيَاسَةِ وَمِنْ كُلِّ اَرْضٍ تُذْكَرُ فِيْهَا السِّيَاسَةُ وَمِنْ كُلِّ شَخْصٍ يَتَكَلَّمُ اَوْ يَتَعَلَّمُ اَوْ يُجَنُّ اَوْ يَعْقِلُ فِى السِّيَاسَةِ وَمَنْ سَاسَ يُسَوِّسُ وَسَائِسٍ وَمُسَوِّسٍ. اِنَّ هَذِهِ السِّيَاسَةَ كَاَنَّهَا الشَّجَرَةُ الَّتِىْ تَخْرُجُ فِى اَصْلِ الْجَحِيْمِ. طَلْعُهَا كَاَنَّهَا رُؤُوْسُ الشَّيَاطِيْنِ فَاِنَّهُمْ لَاكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِئُوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَ.

"Aku berlindung kepada Allah dari politik, dari kata politik, dari makna politik, dari tiap huruf pada kata/kalimat politik, dari bayangan kata politik yang melintas di hatiku, dari tiap bumi yang di dalamnya disebut politik, dari setiap orang yang bicara dan belajar politik atau yang gila politik atau yang pintar politik, dari kata "saasa", "yasusu", "sais" dan "masus". Politik ini bagaikan pohon yang keluar dari dasar neraka. Pucuk daunnya bagaikan kepala setan. Mereka makan darinya dan tidak pernah kenyang."

Mengapa demikian sikap Syaikh Muhammad Abduh? Menurut Farah Anton, lawan debat Syaikh Muhammad Abduh, pernyataan tersebut muncul karena politik dianggap telah membekukan dan memandang rendah agama. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 09 April 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: KH. Husein Muhammad

Editor: Hakim