Setelah Mengkudeta Presiden, Militer Sudan Ambil Alih Pemerintahan

 
Setelah Mengkudeta  Presiden, Militer Sudan Ambil Alih Pemerintahan

LADUNI.ID, Sudan - Angkatan bersenjata Sudan menyatakan mengkudeta Presiden Omar al-Bashir. Mereka menyatakan bakal memimpin negara itu dengan membentuk Dewan Militer selama dua tahun ke depan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (11/4), Bashir sebelumnya dilaporkan mundur dari jabatannya setelah tiga dasawarsa berkuasa. Mengenai Indikasi Bashir dikudeta menguat karena kementerian pertahanan dan angkatan bersenjata dilaporkan mengerahkan pasukan dan mengepung kediaman presiden. Mereka juga menarik seluruh ajudan presiden.

"Saya mengumumkan atas nama Menteri Pertahanan telah melengserkan rezim dan menahan presiden di tempat aman," ujar Menteri Pertahanan Sudan, Awad Ibnouf.
Gelombang unjuk rasa rakyat Sudan menuntut Bashir mundur semakin gencar sejak pekan lalu. Bahkan, mereka sempat bentrok dengan aparat ketika berdemo di depan Kementerian Pertahanan.

Setelah Bashir turun, angkatan bersenjata mengerahkan pasukan untuk berjaga-jaga di Ibu Kota Khartoum. Mereka tidak menghentikan ribuan massa yang turn ke jalan merayakan mundurnya Bashir. Kementerian Pertahanan juga menutup seluruh perbatasan dan ruang udara sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Selain itu, kelompok pegiat Sudan, Asosiasi Profesional Sudan (SPA) meminta militer segera menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, untuk membentuk pemerintahan peralihan.

"Kami tidak menerima pemerintah saat ini melanjutkan pemerintah, atau membiarkan militer mengisi kekuasaan," papar  juru bicara SPA, Elmuntasir Ahmed.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN