Dalil Nishfu Syaban: Sahabat telah Mengenal Keagungannya

 
Dalil Nishfu Syaban: Sahabat telah Mengenal Keagungannya

LADUNI.ID, Jakarta - Beberapa ulama, misalnya al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali menyebutkan bahwa amaliyah Malam Nishfu Sya’ban pertama kali dilakukan oleh kalangan Tabiin di Syam, seperti Luqman bin Amir, Makhul dan sebagainya (Lathaif al-Ma’arif). Namun sebenarnya kalangan sahabat sudah mengetahui keagungan malam Nishfu Sya’ban, sebagaimana riwayat berikut:

قَالَ الْوَا قِدِي: وَكَانَ فِي هَذِهِ السّرِيّةِ مَعَ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ وَاثِلَةُ بْنُ الأَسْقَعِ وَكَانَ خُرُوْجُهُمْ مِنْ أَرْضِ الشّامِ وَهِيَ دِمَشْقَ إِلَىَ دَيْرِ أَبِىِ الْقُدْسِ فِىِ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَكَانَ الْقَمَرُ زَائِدَ النّوْرِ . وَقَالَ وَأَنَاَ إِلَىَ جَانِبِ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ. فَقَالَ لِي: يَاابْنَ اْلأسْقَعِ مَا أَحْسَنَ قَمَرَ هَذِهِ اللّيْلَةِ وَأَنْوَرَهُ، فَقُلْتُ: يَاابْنَ عَمِّ رَسُوْلِ اللهِ هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ وَهِيَ لَيْلَةٌ مُبَا رَكَةٌ عَظِيْمَةٌ، وَفِىِ هَذِهِ تُكْتَبُ الأَرْزَاقُ وَالاْجَالُ وَتغُفَرُ فِيْهَا الىذنوُبُ وَالسيِّئَاتُ وَكُنْتُ أَرَدْتُ أَنْ أَقوْمَهَا. فَقُلْتُ: إِنّ سَيْرَنَاَ فِىِ سُبُلِ اللهِ خَيْر مِنْ قِيَامِهَا وَاللهُ جَزِيْلُ الْعَطَاءِ. فَقَالَ: صَدَ قْتَ (فتوح الشام ج - 1 / ص 73

Al-Waqidi berkata: “Di dalam pasukan ini bersama Abdullah bin Ja’far (bin Abdul Mutallib) ada Watsilah bin Asqa’. Kedatangan mereka ke Syam, yakni Damaskus ke daerah Abi Quds, adalah di malam Nishfu Sya’ban. Rembulan makin bersinar. Watsilah berkata: Saya berada di dekat Abdullah bin Ja’far. Ia berkata kepada saya: “Wahai putra Asqa’, betapa indahnya dan bersinarnya rembulan malam ini”. Saya berkata: “Wahai sepupu Rasulullah . Ini adalah malam Nishfu Sya’ban, malam yang diberkahi nan agung. Di malam inilah rezeki dan ajal akan dicatat. Di malam ini pula dosa dan kejelekan akan diampuni. Saya ingin beribadah di malam ini”. Saya berkata: “Perjalanan kita di jalan Allah l(perang) lebih baih dari pada beribadah di malamnya. Allah lmaha agung pemberiannya”. Abdullah bin Ja’far berkata: “Kamu benar” (al-Waqidi2 dalam Futuh asy-Syam 1/74)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN