Pahala Satu Kewajiban Ramadhan Laksana 70 Kewajiban Selain Ramadhan

 
Pahala Satu Kewajiban Ramadhan Laksana 70 Kewajiban Selain Ramadhan

Laduni.ID, Jakarta - Bulan Ramadhan merupakan impian kita semua untuk terus menemui dan menjalankan dengan semangat mengharap ridha Allah SWT. Di antara hal yang penting guna menanamkan kerinduan kepada Ramadhan sekaligus sebagai upaya persiapan mental (tahyi’ah nafsiyah), spiritual (tahyi’ah ruhiyah) dan intelektual (tahyi’ah fikriyah).

Tentunya tanpa persiapan mental, spiritual, dan intelektual, puasa Ramadhan hanya akan menjadi kegiatan ritual keagamaan tahunan tanpa makna, tanpa pahala dan tidak mampu memberikan pengaruh positif bagi kehidupan.

Perhatikan sabda Nabi SAW, “Berapa banyak orang yang puasa tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga.” (HR An Nasa’i dan Ibnu Majah).

Salah satu keistimewaan di bulan ramadhan adalah dilipatgandakan semua amalan sebanyak 70 kali lipat sebagaimana terdapat hadis:

“Khutbah Rasululah SAW pada akhir bulan Sa`ban “Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).”

Ramadhan adalah bulan sabar, dan sabar itu balasannya surga. Ramadhan bulan solidaritas dan bulan ditambahkan rizki orang mukmin. Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi sedikit pun pahalanya.”

Kami (para sahabat) berkata, ”Ya Rasulullah, tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa.” Rasulullah SAW bersabda, ”Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa meskipun hanya dengan seteguk susu atau satu biji kurma atau seteguk air. Barangsiapa yang membuat kenyang orang berpuasa, maka Allah akan memberikan minum dari telagaku (Nabi SAW) satu kali minuman yang tidak akan pernah membuatnya haus sampai ia masuk surga.” (HR Ibnu Huzaimah, Al Baihaqi).

Semua aktifitas tersebut akan bernilai dengan balasan berupa pahala, semakin ikhlas berusaha akan semakin berlimpat ganda pahalanya.

Terlebih seorang suami dia mencari nafkah bukan hanya untuk dirinya, tetapi anak dan keluarganya bahkan orang tuanya sendiri, tentu saja akan semakin menambah nilai pahalanya sesuai dengan qaidah fiqh yang maksudnya: “pahala tergantung pada besarnya manfaat bukan kadar kesulitannya”.

***Helmi Abu Bakar el-Langkawi, Penggiat Literasi asal MUDI Samalanga.

 

Semoga bermanfaat

_______________________
Catatan: Tulisan ini terbit pertama kali pada Sabtu, 4 Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan.