Beberapa Perlombaan dalam Rangka Haflah Akhir Sanah dan Harlah ke-2 Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyah

 
Beberapa Perlombaan dalam Rangka Haflah Akhir Sanah dan Harlah ke-2 Madin Al-Ibriz Iru Nigeiyah

LADUNI.ID, Sorong - Sudah lewat tengah malam, HP saya bergetar. Nama salah seorang masyarakat suku Kokoda di Kurwato muncul-tenggelam seiring byar-pett serta getaran HP saya. Dari suara telpon itu ia mengabari bahwa besok (maksudnya Minggu, 28/04/2019) lombanya jadi diselenggarakan.

Esok harinya, masyarakat sudah menyiapkan segalanya untuk lomba sejak pukul tujuh-an. Ada yang mencari pinjaman tali tambang, juga botol-botol bekas, serta ada yang menyiapkan tempat perlombaan. Tak ketinggalan, anak-anak pun menyiapkan sendok dan kelereng, juga karung. Dan antusiasme itu sangat didukung oleh cuaca yang sangat cerah yang mana sebelumnya kerap hujan.

Kira-kira jam sembilan lebih, lomba pun dimulai dengan lomba gigit sendok. Suara riuh dan sorak sorai sangat tak terbendung dari satu lomba ke lomba yang lain. Dari lomba gigit sendok ke lomba memasukkan pensil ke dalam botol, lalu lomba tusuk balon, makan kerupuk, serta tarik tambang. Terik matahari yang sengatnya begitu istimewa tak membuat surut sedikitpun, baik peserta lomba maupun panitianya.

"Mama, lombanya sudah mulai. Orang-orang melihat anaknya, kasih semangat, masak mama tidak melihat saya," cerita seorang mama pada saya yang menirukan anaknya, yang usai berjalan tergesa.

Mendengar cerita seorang mama ini saya agak terkejut. Bukan apa-apa. Saya tak pernah menyangka sebelumnya kalau anak-anak ternyata juga punya perasaan ingin disemangati oleh orang tuanya. Saya pun hanya menyahuti cerita itu dengan membenarkan anaknya yang sudah bercerita itu. Juga membetulkan sikap mamanya yang berkenan hadir untuk menyemangati anaknya.

Waktu istirahat siang, langit yang sebelumnya sangat terik, tiba-tiba menurunkan hujan dengan derasnya. Ya, inilah cuaca di Papua yang tidak pernah menentu. Namun alhamdulillah, hujan itu tidak begitu lama. Dan perlombaan sesi final pun dilanjutkan hingga masuk waktu 'Ashar.

Selepas Isya', lomba kembali dilanjutkan. Kali ini adalah final Cerdas-Cermat. Lima peserta dari hasil penyisihan pada hari sebelumnya ini sangat semangat ketika berebut soal-soal. Dengan botol bekas air mineral, yang berfungsi sebagai bel, mereka saling berebut pukul untuk menjadi pihak yang berhak menjawab. Hingga sekitar pukul setengah sebelas malam, lomba ini pun usai.

Setelah diumumkan perolehan nilai masing-masing tim dan diketahui siapa juaranya, maka saya meminta tim-tim yang kalah untuk mengucapkan "selamat" kepada yang juara. Tanpa berat hati pun mereka melaksanakan yang saya minta. Alhamdulillah. Semoga hal yang demikian ini bisa tertanam dalam jiwa mereka sehingga dapat menjadi karakter mereka dalam menghadapi setiap kompetisi.

Salam

===============================================================

Catatan tambahan:

Anda bisa turut serta membantu dalam bentuk dana untuk pengembangan dakwah Islam di wilayah pedalaman Papua Barat dengan mengirimkan ke:

Rekening bank Mandiri
atas nama Yayasan Dakwah Islam Aswaja
nomor rekening 070.00.0664.8054.
Konfirmasi ke Koordinator SGTP III dengan bapak Aidy Ilmy HP/WA 0812.1011.796.
Mohon menambahkan jumlah transfer dengan akhir digit "99", contoh Rp 500.099;

 Catatan:
1. Kami tidak memungut biaya administrasi dan menyalurkan keseluruhan dana ke kegiatan di Papua Barat.
2. Untuk mengunjungi lokasi dapat menghubungi koordinator di tempat dengan ustadz Agus Setyabudi di HP./WA. 0852.2774.8441.
3. Bangunan Madrasah Diniyyah Al-Ibriz Iru Nigeiyah di kompleks pemukiman suku Kokoda di Kurwato adalah sumbangan dari kegiatan SGTP I-III.
4. Yayasan Dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah memperoleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU: 0028651.AH.01.04.

#SantriGoesToPapua #PPMaswaja #LTNPBNU #MuslimPapua #SukuKokodaKurwato