Ziarah di Makam KH. Mufti Asnawi, Muasis Pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Serang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Mufti Asnawi, Muasis Pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Serang

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Mufti Asnawi beliau adalah ulama besar dari Serang, Banten, beliau adalah Muasis pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Serang. Beliau juga pernah mendapat amanah jabatan Rais Syuriyah PWNU  Banten. Di tengah kesibukannya beliau mengarang kitab Amtsilatul I’rab, yaitu berisi tentang cara memahami Gramer bahasa Arab dengan metode pengenalan  I’rab seluruh bab nahwu. Kitab ini telah dicetak dan menjadi pegangan santri Srewu.

Profil

Beliau bernama lengkap KH. Mufti bin Asnawi bin Bahauddin bin Ramli bin Alim  bin Abdullah bin ibrohim bin syekh hasan bashri bin fatimah binti Syekh ciliwulung bin Raden kenyep bin Pangeran Jaga Lautan. Nasabnya bersambung kepada Rasulullah Muhammad saw melalui Sayyidina Husein ra.

Beliau adalah keturunan ke sepuluh dari Syekh Ciliwulung, adalah seorang penyebar agama Islam di daerah Banten Utara di Makamkan di Kp. Cakung Gegunung dekat Cakung Srewu. KH. Mufti bin Asnawi lahir pada tanggal 2 Januari 1935 di Kampung Cakung Bojong, bersebrangan dengan Cakung srewu

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Bahauddin
  2. KH. Pingil
  3. KH. Ibrahim 
  4. KH. Astari
  5. KH. Marsyad
  6. Buya Amin koper

Lokasi Makam

KH. Mufti Asnawi wafat pada hari Sabtu 4 Syawal 1432 h, bertepatan dengan tanggal 3 September 2011 jam 09:50 di dalam lingkungan Pondok pesantrennya dalam usia 76 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman keluarga di pesantren DHSC Serang, Jln. Syekh Ciliwulung, Kp. Cakung, Desa Cakung, Kec. Binuang, Kab. Serang, Banten.

Haul

Haul KH. Mufti Asnawi diperingati setiap tahun sekali di kalender islam pada tahun Hijriah, haul beliau jatuh pada bulan Syawal untuk tanggal peringatan haul oleh pihak keluarga besar pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung, Serang, Banten.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Mufti Asnawi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Kab. Serang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung Serang .

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam cita-citanya, dimudahkan dalam jodoh, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Pondok Pesantren
Setelah menikah, atas anjuran Kyai Marsyad dan Kyai astari akhirnya KH. Mufti mendirikan pesantren di Cakung Srewu pada tahun 1962 pada umur yang sangat muda yaitu 27 tahun.

Pesantren ini bermula bernama Pondok Pesantren Darul Hikmah, kemudian menjadi pondok Pesantren Darul Hikmah Cakung, kemudian atas impian dengan Syekh Ciliwulung, pesantren ini bernama Pondok Pesantren Darul hikmah Ciliwulung. Beberapa tahun nama pondok pesantren ini ditulis dengan nama Pondok pesantren Darul Hikmah Ciliwulung sampai akhirnya beliau bermimpi dimarahi oleh Syaikh ciliwulung untuk menambah kata Syekh sebelum kata Ciliwulung. Akhirnya sampai sekarang Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Darul Hikmah Syekh Ciliwulung (DHSC).

Pondok Pesantren DHSC mengkader tunas pejuang ulama berbasis akhlak salafussolih dan fiqh madzhab Syafi’I dan Aqidah ahli sunnah wal jama'ah madzhab Abu Hasan Al-Asy’ari serta tasawuf Alghazali dlsb.

Ramalan KH. Astari yang mengatakan Cakung Srewu akan menjadi Gedong ilmu menjadi kenyataan, santri dari berbagai daerah datang untuk berguru ilmu agama kepada KH. Mufti bin Asnawi.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Serang di antaranya:
Sate Bandeng, Gipang, Sambel Burog, Bakso Ikan, Emping, Ceplis, Kue Kacang Ijo, Keripik Getas.