Cerita Guru Sekumpul Saat Menjalani Siyahah

 
Cerita Guru Sekumpul Saat Menjalani Siyahah

LADUNI.ID, Jakarta - Setelah Guru Sekumpul pulang dari Bangil, beliau tetap diawasi dan dinazhar oleh Guru Bangil sebagai sang Murabbi. Di antaranya dengan beliau menjalani masa Suluk, berpuasa 40 hari dengan bersahur dan berbuka sebiji pisang dan secangkir air putih.

Guru Sekumpul juga mendapat perintah Siyahah (berjalan di hutan untuk beribadah dan menjauhi makhluk supaya hanya fokus kepada Allah) dan mencari orang-orang shaleh untuk mendapat ilmu dan berkah mereka. Tidak jarang hal ini dilakukan dengan menyamar sebagai pemburu sambil membawa senapan angin dan berbaju seperti pemburu.

Saat Siyahah itulah, banyak kejadian dan keanehan-keanehan. Guru Sekumpul sendiri menceritakan pengamalan itu begini:

“Waktu aku diperintah oleh guru untuk siyahah, berjalan ke hutan-hutan, setiap tumbuhan dan batu-batuan semuanya mengucap salam kepada ku: ‘Assalamu Alaikum Yaa Waliyullah’. Serta dibukakan (diberi tahu) kepada ku tentang kegunaan dan khasiat tumbuhan dan bebatuan itu. Aku juga dibukakan (dilihatkan) martabat dan kedudukan para waliyullah serta dibukakan (dikenalkan) bagiku segala rahasia alam malakut (alam para malaikat dan makhluk langit) sehingga akupun mengenal semua martabat Malaikat langit.”