Kronologi Keterlibatan BN dalam Terorisme Internasional

 
Kronologi Keterlibatan BN dalam Terorisme Internasional

LADUNI.ID, Jakarta - Hari Kamis (9/5) kemarin, media nasional memberitakan Bachtiar Nasir, mantan ketua GNPF Ulama, ditetapkan sebagai tersangka. Saya sudah mengikuti perkembangan kasus ini sejak 3 tahun yang lalu. Berikut kronologi kasus BN hingga ditetapkan sebagai tersangka (pengamatan pribadi):

1. Serangkaian protes dan demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara telah dikenal luas dengan sebutan "The Arab Spring", atau "Pemberontakan Arab" dimulai protes pertama yang terjadi di Tunisia tanggal 18 Desember 2010 menjalar ke Aljazair, Yordania, Mesir, dan Yaman, kemudian ke negara-negara lain, seperti Suriah.

Presiden Bashar Assad mendapat serangan fitnah bertubi-tubi, mirip seperti presiden Indonesia Jokowi, mulai Syiah, Firaun, membantai warga sipil, melakukan serangan kimia dan fitnah lainnya. Tujuannya untuk menurunkan Bashar Assad dr posisi presiden Suriah. Padahal dalam Pemilu, beliau terpilih sebagai presiden dengan perolehan suara dominan 88,7%.

Para jihadis dari berbagai Negara datang ke Suriah, Perancis, Turki, Arab dan juga Indonesia. Selain jihadis, berbagai donasi juga datang dari berbagai Negara. LSM2 berlomba-lomba menggelar roadshow mencari bantuan masyarakat untuk “rakyat” Suriah.

2. Beberapa ustadz di Indonesia juga tak mau ketinggalan ikut melakukan roadshow mencari donasi masyarakat untuk Suriah. Diantaranya Bachtiar Nasir dengan LSM-nya: “Indonesia Human Relief”.

Dalam roadshow mereka membawa bendera salah satu faksi pemberontak Suriah (Free Syrian Army), yang berwarna Hijau-Putih-Hitam dengan 3 bintang. Hadir juga beberapa ustad lainnya seperti Zaitun Rasmin, Fadlan Garamatan dan artis Peggy Melati (jejak digital terlampir).

3. Tahun 2016 pemerintah Suriah berhasil mengalahkan dan memukul mundur pemberontak dari kota Aleppo. Pemberontak melarikan diri meninggalkan markasnya tanpa sempat membawa bekal logistik. Kemudian bekas markas pemberontak tersebut dikuasai rakyat Aleppo. Dan tanpa sengaja media Eropa menyorot logistik asal Indonesia. Kardus logistic itu bertuliskan IHR (Indonesia Humanitarian Relief) yang ternyata yayasan tersebut milik Bachtiar Nasir. https://kbr.id/nasional/12-2016/bantuan_ihr_ke_aleppo_dikirim_tanpa_sepengetahuan_kbri_damaskus_/87828.html

4. Kepolisian RI akhirnya mendalami kasus ditemukannya logistik IHR di markas pemberontak Jays Al-Islam di Aleppo ini. Hasilnya di awal 2017, kapolri menyatakan ada bukti aliran dana 1 Miliar dari yayasan Bachtiar Nasir ke Turki. Dan indikasinya disalurkan ke pemberontak di Suriah. https://news.detik.com/berita/d-4538717/berstatus-tersangka-bachtiar-nasir-dipanggil-polisi-terkait-tppu

5. Setelah dua tahun lebih berlalu tanpa kejelasan kasus ini, akhirnya polisi menggelar lagi perkara tersebut dengan menetapkan BN sebagai tersangka. https://news.detik.com/berita/d-4538717/berstatus-tersangka-bachtiar-nasir-dipanggil-polisi-terkait-tppu

Semoga tidak ada yang teriak-teriak kriminalisasi ulama karena ini murni tindak kriminal, tidak ada hubungan dengan "ulama".


Artikel ini ditulis oleh Danz Suchamda