Sok Pakai Dalil Tapi Tidak Paham Nahwu Sharaf

 
Sok Pakai Dalil Tapi Tidak Paham Nahwu Sharaf

LADUNI.ID, Jakarta - Masih ingatkan dengan Nahwu dan Sharaf? Ya, dua ilmu gramatikal Arab ini memang tidak bisa dipisahkan dari ejaan berbahasa Arab. Jangan dikira ilmu Gramatika Arab (Nahwu-Sharaf) tidak berguna. Peranannya sangat vital untuk membedah makna Al Qur'an dan sunnah secara mendalam.

Sekarang banyak orang yang sok pakai dalil tinggi-tinggi, tetapi pengetahuan Nahwu-Sharafnya tidak seberapa, bahkan cenderung tidak belajar sama sekali. Mereka bahkan hanya memakai buku terjemahan saja.

Syeikh Ahmad bin Umar al Hazimiy menuturkan:

ﺛﻤﺮﺓ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﻨﺤﻮ ﻭﻓﺎﺋﺪﺗﻪ ﺃﻧﻪ ﻣﻔﺘﺎﺡ ﻟﻔﻬﻢ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ، ﻭﺃﻣﺎ ﺻﻴﺎﻧﺔ ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﺨﻄﺄ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻬﺬﻩ ﺛﻤﺮﺓ ﻓﺮﻋﻴﺔ

Buah mempelajari ilmu nahwu dan faedahnya adalah menjadi kunci untuk memahami syari’at. Adapun memelihara lisan dari kesalahan ketika bertutur kata maka itu adalah cabangnya. (Fath Rabb al Bariyyah Syarh al Ajurumiyyah hal. 04).

Syeikh al ’Allamah Ibrahim al Bajuriy asy Syafi’iy berkata:

ﺻﻮﻥ ﺍﻟﻠﺴﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﺨﻄﺄ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻭﺍﻻﺳﺘﻌﺎﻧﺔ ﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﻓﻬﻢ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻛﻼﻡ ﺭﺳﻮﻟﻪ.

Tujuan mempelajari Nahwu adalah memelihara lisan dari kesalahan ketika berbicara dan menggunakannya sebagai alat bantu memahami kalam Allah Ta’ala dan kalam Rasul-Nya. (Fath Rabb al Bariyyat 'ala Durrat al Bahiyyat hal. 18).

Dan lebih terang lagi Syeikh Syarafuddin Yahya bin Nuruddin al ’Imrithiy bersenandung dalam nadzamnya:

ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻣَﻄْﻠُﻮﺑﺎً ﺃَﺷَﺪَّ ﺍﻟﻄَّّﻠَﺐِ * ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻮَﺭَﻯ ﺣِﻔْﻆُ ﺍﻟﻠِّﺴَﺎﻥِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺑﻲ

ﻛَﻲْ ﻳَﻔْﻬَﻤُﻮﺍ ﻣَﻌَﺎﻧِﻲَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺀَﺍﻥِ * ﻭَﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﺍﻟﺪَّﻗِﻴﻘَﺔِ ﺍﻟﻤَﻌَﺎﻧِﻲ

ﻭَﺍﻟﻨَّﺤْﻮُ ﺃَﻭْﻟَﻰ ﺃَﻭَّﻻً ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﻠَﻤَﺎ * ﺇﺫِ ﺍﻟْﻜَﻼَﻡُ ﺩﻭﻧَﻪُ ﻟَﻦْ ﻳُﻔْﻬَﻤَﺎ.

Dan menjadi tuntutan yang sangat kuat bagi makhluk adalah memelihara bahasa Arab. Semata-mata untuk memahami makna-makna al Qur’an dan Sunnah yang begitu dalam.

Kita perlu mendahulukan ilmu Nahwu sebagai permulaan yang dipelajari, yang mana perkataan tanpanya takkan pernah bisa dipahami.

(Muqaddimah Nadzm al Ajurumiyyah).