Belajar Cinta dan Pengabdian pada Siti Khadijah RA
LADUNI.ID, Jakarta - Pada 11 Ramadhan, istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah meninggal. Di ujung hidupnya, sempat bercengkrama dengan sang suami. Mengemukakan komitmennya dalam mendukung perjuangan, kendati nyawa telah terpisah dari raga.
Saat Siti Khadijah sakit, berkatalah kepada Rasulullah bahwa sekarang dirinya tidak memiliki apa-apa lagi. “Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini,” kata Khadijah dengan suara lirih.
Selanjutnya, Khadijah mengemukakan seandainya dirinya telah meninggal, sedangkan perjuangan Nabi Muhammad belum selesai, kemudian hendak menyebrangi sebuah lautan maupun sungai dan tidak menemukan satu perahu pun ataupun jambatan, maka dipersilakan mengggali liang lahatnya.
“Engkau gali kuburku, kemudian ambillah tulang belulangku. Engkau jadikan jembatan sebagai jalan menyeberangi sungai itu untuk menemui umatmu."
Demikian sekelumit kisah dari sosok Siti Khadijah yang ditulis dalam kitab Al-Busyra karya Syaikh Muhammad bin Alwi Al-Maliki.
Sosok Istri memiliki kiprah penting dalam mengantar sukses suami. Bahkan ada orang bijak mengatakan: Kalau kalian menyaksikan seseorang yang demikian memiliki prestasi cemerlang, sisihkan dua pertanyaan. Siapa ibu dan istri dari sosok tersebut.
Alfatihah untuk Siti Khadijah RA
Oleh: Syaifulloh Ibnu Nawawi
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...