Nuzulul Quran #5: Prosesi Turunnya Al-Quran ke Baitul Izzah

 
Nuzulul Quran #5: Prosesi Turunnya Al-Quran ke Baitul Izzah

LADUNI ID,  SEJARAH-Kita mengetahui bahwa Allah SWT tetapkan al-quran di Lauh Mahfudh kembali kepada hikmah di ciptakan Lauh Mahfudh itu sendiri yaitu sebagai satu bukti yang menunjuki kebesaran ilmu dan iradah Allah dimana seluruh kejadian yang telah berlalu dan yang akan terjadi telah tertulis di Lauh Mahfudh. Selanjutnya akan diturunkan ke Baitil Izzah. 

Di turunkan ke Baitil ‘izzah
Dalil yang menunjuki hal ini adalah firman Allah dalam al-quran. 
Dalam surat ad-Dukhan ayat 3 Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ


Sesungguhnya kami turunkannya (al-quran) pada malam pebuh barakah

Dalam surat al-Qadr ayat 1 Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ


Sesungguhnya Kami turunkan al-quran pada malam penuh barakah.

firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 185 :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ …

Bulan Ramadhan yang dii turunkan padanya al-quran sebagai petunjuk bagi manusia…(Q.S. al-Baqarah ayat 185)

Dalam tiga ayat tersebut Allah menyatakan al-quran diturunkan secara penuh dalam satu malam. Dari surat ad-Dukhan dapat di ketahui bahwa malam di turunkan al-quran adalah malam yang penuh barakah. Dari surat al-qadr dapat di ketahui bahwa al-quran di turunkan tepat pada malam lailatul qadar, dan dalam ayat 185 al-Baqarah dapat di pahami bahwa al-quran itu di turunkan pada bulan Ramadhan.

 Maka bila pemahaman ketiga ayat ini disatukan maka hasillah kesimpulan bahwa al-quran di turunkan pada malam lailatul qadar dalam bulan Ramadhan yang merupakan malam penuh barakah. Dengan demikian tidak terjadi kontradiksi di antara ketiga ayat ini.

Yang di maksudkan dalam ayat tersebut bukanlah di turunkan al-quran kepada Rasulullah karena telah maklum bahwa al-quran di turunkan kepada Rasulullah secara berangsur-angsur.

Sedangkan dalam ayat di bicarakan penurunan al-quran sekaligus maka mesti di pahami bahwa penurunan al-quran yang disebutkan dalam ayat ini bukanlah penurunan al-quran kepada Rasulullah SAW, tetapi penurunan al-quran ke satu tempat di langit dunia yang dinamakan dengan Baitil izzah sebagaimana di tunjuki oleh beberapa hadits Rasulullah SAW antara lain: 

1.Hadits riwayat Imam Nasa`i dan Hakim dari Ibnu Abbas ra:

فصل القرآن من الذكر فوضع في بيت العزة من السماء الدنيا فجعل جبريل ينزل به على النبي صلى الله عليه وسلم

Di turunkan al-quran dari az-Zikr (Lauh Mahfudh) maka di letakkan di Baitul ‘Izzah di langit dunia, kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi SAW (H.R. Imam Nasai , Hakim, Thabrani)

2.Hadits riwayat Nasai, Hakim dan Baihaqy dari Ibnu Abbas:

أنزل القرآن جملة واحدة إلى سماء الدنيا ليلة القدر ثم أنزل بعد ذلك في عشرين سنة

Di turunkan al-quran satu jumlah kepada langit dunia pada malam lailatul qadar kemudian di turunkan (kepada Rasulullah SAW) setelah demikian dalam masa 20 tahun. (H.R. Nasai, Hakim, Baihaqy, Ibnu Mandah)


3.Hadits riwayat Hakim dan Baihaqy:


عن ابن عباس أنه سأله عطية بن الأسود فقال أوقع في قلبي الشك قوله تعالى: {شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ} وقوله: {إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ} . وهذا أنزل في شوال وفي ذي القعدة وفي ذي الحجة وفي المحرم وصفر وشهر ربيع. فقال ابن عباس إنه أنزل في رمضان في ليلة القدر جملة واحدة ثم أنزل على مواقع النجوم رسلا في الشهور والأيام

Dari Ibnu Abbas, beliau di tanyakan oleh Athiyah bin Aswad, beliau (Athiyah) berkata : timbul keraguan dalam hati saya oleh firman Allah ta`ala
 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآن  (al-Baqarah 185) dan firman Allah إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (al-qadar 1) sedangkan ayat ini di turunkan pada bulan syawal, bulan Zil qa’dah, Zil Hijjah, Muharram, Safar dan bulan Rabi`. Ibnu Abbasa berkata : sesungguhnya di turunkan al-quran dalam malam lailatul qadar secara satu jumlah keseluruhan kemudian di turunkan berdasarkan waktu kejadian dalam beberapa bulan dan hari karena sebagai kasih saying (bagi umat) (H. R. Thabrani) 

Hikmah diturunkan al-quran ke Baitil ‘Izzah sebagaimana disebutkan oleh Abu Syamah adalah untuk mengagungkan al-quran sendiri dan Nabi Muhammad SAW dengan ditempatkan al-quran terlebih dahulu di Baitil Izzah.

Dimana tempat tersebut yang merupakan Ka’bahnya para malaikat maka hal ini menjadi satu pemberitahuan terlebih dahulu kepada penghuni langit bahwa al-quran ini adalah kitab yang mulia yang diturunkan kepada penutup Rasul untuk umat yang paling mulia, umat akhir zaman