Kolom Gus Nadir : Namaku Layla dan Aku Lebih Mulia dari Seribu Bulan

 
Kolom Gus Nadir : Namaku Layla dan Aku Lebih Mulia dari Seribu Bulan

LADUNI.ID - Namaku Layla. Lebih dari satu miliar penduduk dunia tengah mencari dan berharap bertemu denganku. Aku tersembunyi dan hanya bisa ditemukan di malam ganjil bulan suci Ramadhan.

Tapi kenapa aku lebih mulia dari seribu bulan? Iya, bulan yang selalu dipandangi oleh para pecinta yang merindukan kekasihnya; bulan yang selalu menginspirasi para pujangga menuliskan perasaan mereka. Aku lebih mulia dari seribu bulan itu. Pada diriku, terkandung berjuta cinta dan perasaan. Tak heran, aku harus disembunyikanNya.

Tafsir ar-Razi mengingatkan kalian bahwa jikalau diketahui keeberadaanku pada malam yang keberapa, namun alih-alih beribadah pada Ilahi, kalian malah melakukan maksiat, maka dosanya pun akan lebih dari seribu bulan. Itu sebabnya kepastian kehadiranku disembunyikan agar tak ada yang berdosa lebih dari seribu bulan. Ketersembunyianku adalah bentuk kasih sayang Allah.

‎كأنه تعالى يقول: لو عينت ليلة القدر، وأنا عالم بتجاسركم على المعصية، فربما دعتك الشهوة في/ تلك الليلة إلى المعصية، فوقعت في الذنب، فكانت معصيتك مع علمك أشد من معصيتك لا مع علمك، فلهذا السبب أخفيتها عليك،

Ini persis kisah Nabi Saw yang memasuki masjid dan melihat seorang sahabat tengah tertidur. Nabi meminta Sayidina Ali membangunkan orang itu dan menyuruhnya berwudhu. Kata Sayidina Ali, “Ya Rasul, mengapa bukan njenengan sendiri yang membangunkannya?” Jawab Nabi, “Kalau aku yg bangunkan, dan dia membantah diriku, maka dia jadi kafir. Itu sebabnya aku minta engkau saja yang membangunkannya, biar kalau dia membantahmu dia tidak jadi kafir.” Inilah kasih sayang Allah dan RasulNya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags