Tiga Indikator untuk Mengukur Kebahagiaan Diri dan Masyarakat

 
Tiga Indikator untuk Mengukur Kebahagiaan Diri dan Masyarakat

LADUNI.ID - Bahagia adalah suatu istilah yang cukup sulit didefinisikan. Terkadang bermuatan unsur yang sangat kompleks, namun beberapa kalangan justru memahaminya sangat sederhana.

Bahagia dan keterkaitannya dengan kemewahan akan menjumpai indikator yang sangat kompleks. Deretan capaian materi seperti deretan nominal saldo dalam rekening, gemerlapnya rumah beserta perabotannya, kendaraan mulus dengan tipe terbaru, semua itu turut menjadi bagian dari kerumitan indikator kebahagiaan.

Sementara pada situasi yang lain, sumringah dan gelak tawa suatu keluarga yang jauh dari kesan mewah juga tidak dapat disisihkan sebagai bagian dari cara orang  berbahagia. Kesederhaan indikator tersebut menggambarkan kebahagiaan yang terlihat berlawanan dengan kerumitan indikator pertama.

Antara yang pertama dan situasi yang kedua di atas, sama-sama menampilkan bentuk kebahagiaan. Keduanya tidak perlu dipertentangkan, tapi justru harus diintegrasikan sebagai suatu keutuhan untuk memahami arti dari istilah bahagia itu sendiri.

Maka dari itu bahagia itu harus memenuhi standar materi dan immateri. Bahagia itu harus memiliki uang yang mendatangkan senyuman bagi pemiliknya. Rumah harus mewah sekaligus manaungi setiap orang yang ada didalamnya dengan kedamaian.

Dari penjelesan sederhana di atas, barangkali kita sebagai pribadi dapat mengukur posisi kita. Apakah berada pada posisi bahagia, pra bahagia atau malah pasca bahagia. Status kebahagiaan kita sebagai pribadi akan menentukan posisi kebahagiaan kita dalam kehidupan bermasyarakat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags