Mengembalikan Semangat Fitrah Melalui Hari Raya Idul Fitri

 
Mengembalikan Semangat Fitrah Melalui Hari Raya Idul Fitri

LADUNI.ID - Idul Fitri terdiri dari dua kata, yaitu "ied" dan "fitri/fitrah". 'Ied secara bahasa adalah kembali, sedangkan fitri adalah kesucian. Dalam penggunaannya kata "ied" menunjuk pada suatu hari yang di dalamnya terdapat peringatan mengenai sejumlah keutamaan, bisa dalam hitungan mingguan, bulanan maupun tahunan. Sedangkan fitri erat hubungannya dengan akhir Ramadhan yang disebut dengan yaumul fitri, dimana mereka yang telah berpuasa akan kembali pada kesuciannya. Sehingga dengan demikian, Idul Fitri dapat diartikan sebagai Hari Raya dan momentum tahunan untuk merayakan kesucian yang diberikan oleh Allah kepada setiap hamba-Nya setelah mereka menjalankan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Sejatinya banyak sudut pandang lain untuk memaknai Idul Fitri, baik dari sisi kebahasaan maupun secara terminologis. Hal tersebut karena keluasan dan kedalaman setiap kata dalam bahasa Arab dan keterkaitan Idul Fitri itu sendiri dengan ibadah puasa dan berbagai konteks lainnya. Untuk itu, mengulas momentum Idul Fitri tidak pernah mengenal jenuh walau tiap tahun selalu dibahas dan dibaca ulang.

Idul Fitri selain bermakna perayaan juga dapat dimaknai permulaan dari upaya penyempurnaan dan kelanjutan dari ibadah puasa. Dengan maksud yang lebih sederhana perayaan dan penyempurnaan itu harus dapat terintegrasi dengan baik dan adil. 

Gempita kebahagiaan yang terkemas dengan pesta tidak boleh menutup sama sekali peluang untuk melanjutkan kesalehan yang telah dibangun selama bulan suci Ramdhan. Takbir, tahmid, tasbih dan tahlil sebagai pemula pesta kebahagiaan harus menjadi dasar yang tidak boleh tergantikan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags