Belajar Peduli dari Pelacur Renta

 
Belajar Peduli dari Pelacur Renta

LADUNI.ID, Jakarta - Memberi makan anjing selama tiga hari, si anjing akan mengingatmu selama tiga tahun. Sebaliknya, tiga tahun kasih makan orang dia akan lupa dalam tiga hari.

Dalam Nash al Qur'an mereka ini salahsatu yang dimaksud dengan:

اولئك كالأنعام بل هم اضلّ

"Mereka ini seperti binatang bahkan lebih sesat."

Narasi sebelumnya disebut manusia yang berhati tapi tidak peka, mempunyai mata tapi buta, mempunyai telinga tapi tuli.

Dalam kisah-kisah teladan para salafushsholeh, tidak jarang disebut bahwa amal sedikit seseorang dapat menghapus semua amal buruknya yang menumpuk.

Seperti cerita seorang perempuan renta yang berprofesi sebagai PSK (Pekerja Seks Komersial). Seharian ia berputar-putar tapi tak satupun lelaki yang mau menggunakannya sebagai pelayan seks berbayar. Hingga tubuhnya yang renta pada suatu terik yang panas membuatnya tergeletak di dekat sebuah sumur. Ia bermaksud minum dari air sumur tadi.

Namun di tengah keterpurukannya, ia melihat seekor anjing yang tidak kalah mengenaskan keadaannya dibanding dirinya. Sekali lagi; Anjing, ya anjing bukan manusia. Tubuhnya kering kurus, matanya sayu, bulunya kotor, dekil, bau, suaranya lirih, lidahnya terus menjulur tanda ia kehausan.

Melihat keadaan si anjing wanita renta ini akhirnya memutuskan diri untuk memprioritaskan air sumur untuk si anjing, dengan sepatunya ia mengambil sisa air sumur di panas terik yang semakin buatnya tak berdaya tadi, lalu ia minumkan kepada si anjing teguk demi teguk sampe si anjing merasa cukup.

Singkat cerita si anjing yang lemas tadi menjadi bertenaga dan pergi meninggalkan si renta. Keadaan ini justru berbalik membuat si renta berakhir masa hidupnya karena sisa tenaganya tak lagi cukup menambil air dari sumur.

Kepedulian sosialnya ini yang mengantarkannya menjadi husnul khatimah, segala dosa zinanya terhapus dan diampuni oleh Allah dengan sedikit amal di akhir masa hidupnya.

Apa pelajarannya?

Kepedulian itu tidak memandang siapa, apa, dan bagaimana objeknya. Peduli ya peduli, kepedulian menembus batas strata sosial, jenis kelamin, agama, budaya, ras, antar bangsa, suku, bahkan antar jenis makhluk hidup.

Kolom ini ditulis oleh Rifqiel Asyiq