Jamaah Masjid al-Jinan Gelar Tahlil Bersama Usai Shalat Idul Adha

 
Jamaah Masjid al-Jinan Gelar Tahlil Bersama Usai Shalat Idul Adha

LADUNI.ID, KUBU RAYA - Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah bertepatan pada 10 Dzulhijjah yang jatuh pada hari Ahad, 11/8, warga Desa Madu Sari Gelar Sholat Berjamaah di Masjid Al- Jinan Jalan Parit Bunga Baru Rt 02/01, Meski Kondisi Masjid yang masih belum rampung di renovasi,

Pada kesempatan kali ini , Imam Sholat Idul Adha dipimpin Oleh KH. Mahrus dan Bilalnya Ustadz Ahmad Rolis. seusai sholat dilanjutkan dengan ceramah khotib di atas mimbar yang disampaikan oleh Ustadz Abdurrahman Hamsy

Adapun ceramah yang disampaikan pada khotbah, yakni mengenai akan peristiwa penting yang sangat bersejarah. Yang mana begitu indah pada Bulan Dzulhijjah ini, pasca puasa hari Arofah kemaren kita yang masih bisa melaksanakan sholat idul adha bersama.

Khotib juga menyampaikan betapa pentingnya  peran seorang Ibu yang begitu besar jasanya. Sama halnya dengan peristiwa yang dialami Ibunda Nabi Ismail Alaihi Salam yakni Siti Hajar. Begitupun tugas kita dalam kehidupan sehari hari sudahkah kita benar - benar mencintai anak anak kita. Dengan didikan yang penuh kasih sayang dan lebih diutama kan terbentuknya Akhlakul Karimah. Sehingga kelak di hari kiamat bisa menjadi penolong kita.

Di sisi lain pada lima hari lalu kita berduka dengan kembalinya kerahmatullah seorang tokoh nasional yang mendunia yakni KH. Maimoen Zubair. Betapa sedihnya kita ditinggalkan ulama kita, karena kita sebagai umat yang taat dan patuh para pewaris nabi yang meninggal tidak merasakan sedih sesungguhnya. Kita termasuk orang orang yang munafik

Khotib juga berpesan yang tak lama lagi desa Madu Sari. Akan berjumpa pemilihan Kepala Desa (Kades) yang mana orang orang yang menyalonkan merupakan putra terbaik madu sari. Jangan sampai lagi kita saling bermusuhan karena berbeda pilihan nanti. Dan diminta agar menghindari satu sama lain jangan saling menjelek jelekkan dan tidak membuka aib siapapun. ujarnya

Setelah selesai khotbah ditutup dengan doa. Jamaah berbondong bondong bersalaman antri kepada tokoh sepuh yang hadir dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama untuk sesepuh pendiri masjid dan kampong madusari serta keluarga kita yang lebih dahulu meninggalkan kita. Dan semoga kita tetap diberikan keistiqomahan menjaga tradisi ini. Hingga kelak dihari kiamat menjadi saksi dan penolong kita.

Selesai sholat Id, sebagai bentuk syukur sarapan makan pagi. Sedekah masakan yang disajikan ibu ibu membawa dari rumahnya untuk disantap bersama usai tahlil dan doa. (Ulil)