Kisah Cintanya Kaum Nasrani pada Keluarga Nabi Muhammad SAW

 
Kisah Cintanya Kaum Nasrani pada Keluarga Nabi Muhammad SAW

LADUNI.ID, Jakarta - Dulu di Aleppo (Suriah) ada sebuah biara.  Sebuah rombongan tentara lewat di biara itu. Para pendeta lari keluar untuk melihat ada apa gerangan.

Mereka sontak terkejut ketika melihat rombongan tentara itu membawa puluhan kepala yang diarak di ujung tombak-tombak. Kepala-kepala yang sudah terpisah dari masing-masing badannya yang ditinggal di Karbala.

Di antara kepala-kepala yang terpisah dari badan itu ada satu kepala yang mewakili kepala-kepala lainnya. Seorang Pendeta kepala biarawan itu tak kuasa melihatnya, dia kemudian menghampiri dan bertanya,

"Kepala-kepala siapakah ini?"

"Ini adalah kepala-kepala cucu Nabi, keluarga Nabi, dan para pengikutnya,” kata pasukan itu.

"Celaka lah kalian karena sudah memperlakukan keturunan Nabi seburuk ini!" tegas sang pendeta, kepala biarawan itu.

"Izinkan aku pinjam kepala ini, berapapun yang kalian pinta akan aku penuhi," tukas pendeta itu kemudian.

Bala tentara laknat itu tergiur dengan uang yang ditawarkan oleh kepala biara itu. Dan mereka menyerahkan kepala Imam Husein untuk bermalam semalam di biara.

Sepanjang malam, pendeta itu membersihkan kepala itu, menyisiri rambutnya, dan memberinya minyak wangi sembari tertetes air matanya.

Seorang Nasrani memperlakukan cucu Nabi jauh lebih baik daripada bala tentara Yazid Ibnu Muawiyah yang juga Muslim.

Waktu pun berjalan seiring masa. Biara itu kini sudah berubah menjadi masjid dan berganti nama menjadi Masjid al-Nuqtah, yang sangat bersejarah.

Masjid Al-Nuqtah menjadi saksi mata di mana kaum Nasrani memperlihatkan kecintaaannya terhadap keluarga Nabi Muhammad SAW.

اللهم صل على سيدنا محمد واله وصحبه


Sejarah singkat ini diambil dari sebuah buku yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim Nasrallah yang diberi judul: The Traces of Ale Mohammad in Aleppo (Jejak-jejak Keturunan Muhammad di Aleppo)